Jumat, 11 Juli 2008


Rasain loh... Kampanye Bagi Sembako, Salam Disemprit Panwaskab

JEMBER - Kampanye cagub Soenarjo yang diusung Partai Golkar di Jember mendapat reaksi keras dari Panitia Pengawas Kabupaten (Panwaskab) Jember. Pasalnya, kampanye yang dilakukannya di Desa Slawu Kecamatan Patrang dengan cara membagi-bagikan paket sembako pada ratusan warga. Saat pembagian sembako berisi dua mi goreng, 1 kilogram gula dan 1 kilogram beras itu terdapat sejumlah warga yang sempat jatuh pingsan karena kelelahan antre. Paket sembako sebanyak satu truk itu dibagikan dengan menunjukkan kupon warna kuning bergambar Soenarjo.Dalam orasi kampanye politiknya, cagub Soenarjo datang tanpa pasangannya cawagub Ali Maschan Moesa. Namun dia datang bersama salah seorang anggota DPRD Jatim Ali Sebo dan seorang anggota DPR RI Taufik serta pengawa lainnya.Kampanye itu dilakukan tidak dilapangan terbuka. Namun diselenggarakan dalam halaman gudang penjualan barang bangunan dan kayu. Tidak sedikit simpatisan yang datang. Tampak ratusan warga antusias untuk menyaksikan langsung Soenarjo sekaligus mendapatkan bagian paket sembako usai mantan Wagub Jatim itu meninggalkan arena kampanye."Saya lebih senang kampanye bertemu warga tidak di hotel-hotel, tapi lebih gayeng langsung ketemu warga disini. Kalau ngomong pengentasan kemiskinan yang bersama warga, bukan ditempat yang mewah," timpal cagub Soenarjo, kemarin. Dia juga menambahkan, dirinya akan berusaha mengentaskan kemiskinan dengan menganggarkan dana pengentasan kemiskinan se-Jatim. Tidak hanya itu, Seonarjo juga berjanji akan membangun Jawa Timur dengan prinsip pemerataan serta perbaikan pendidikan dan hasil produksi pertanian.Kampanye yang dilakukan Soenarjo tidak lebh dari satu jam dan dia melanjutkan kampanye ke Kabupaten Bondowoso. Beberapa jam sebelummya, dia juga menyapa masyarakat Kabupaten Lumajang dengan mengingatkan warga untuk mencoblos nomor tiga.Sedangkan Ketua Panwaskab Jember Abdul Qodim mengatakan, kampanye yang dilakukan cagub Seonarjo merupakan salah satu bentuk pelanggaran karena membagi-bagikan sembako."Berdasarkan pasal 82 ayat 1 dan 2 UU no 32 tahun 2005, pasangan calon ketika berkampanye dilarang memberikan sesuatu materi antara lain intinya berupa uang atau barang berbentuk sembako. Soenarjo terbukti membagi-bagikan paket sembako," kata Abdul Qodim. Dengan adanya pelanggaran yang dilakukan cagub Seonarjo itu, Panwaskab juga menilai merupakan pelanggaran pasal 117 ayat 2 UU yang mengatur pengangkatan dan poemberhentian kepala daerah. Ancaman hukuman atas pelanggaran pasal itu yakni hukuman penjara 2 bulan sampai 1 tahun atau denda Rp 1 juta sampai Rp 10 juta. "Temuan ini akan kami teruskan ke Panwas Provinsi agar dijatuhkan sanksi," katanya. (p juliatmoko)


Atribut Karsa Diusili

BONDOWOSO- Sementara dari Kabupaten Bondowoso tepatnya disepanjang jalan Situbondo-Bondowoso dilaporkan sejumlah gambar cagub Karsa dirusak oleh orang misterius. Dalam poster Karsa itu wajah gambar Soekarwo dilubangi dan kemudian ditulisi PKI. Akibatnya, sejumlah tokoh tak terima atas peristiwa tersebut. Bahkan sejumlah kiai di wilayah Situbondo sempat mengerahkan ratusan santrinya untuk mengamankan dan menjaga gambar Pak De Karwo agar tidak dicoret lagi. Selain itu, puluhan petugas yang mengaku dari kalangan NU dan Ansor juga tidak terima atas perusakan mencapai puluhan atribut Karsa tersebut. Tim Pemenangan Karsa kemdudian segera mengganti poster-poster tersebut dengan poster yang baru. "Kita minta agar Panwas menelusuri perusakan poster Karsa. Kita tidak ingin kasus ini berlanjut, makanya kami segera mengganti gambar yang baru," kata Ahmad Thohir Yudiarson yang juga salah satu Tim Sukses di Pondok KarSa Kecamatan Tenggarang, Rabu (9/7).Pihak Tim Sukses KarSa juga melaporkan kejadian tersebut kepada Panwaskab melalui Panwascam Wonosari. Kejadian itu diduga dilakukan sekitar Selasa (8/7) sekitar pukul 18.00 hingga jam 00.00 WIB. "Gambar Karsa yang dicoret ada sekitar 62 buah dengan ukuran besar. Setelah kami mengetahui ada sejumlah baleho karsa di robek, kami bersama tim langsung menggantinya dengan yang baru. Tapi sekitar 5 jam kemudian, baleho pengganti tersebut ditulisi kata PKI. Kami masih tetap bersabar dengan memperbaiki kata PKI berwarna merah dengan cat putih," ujarnya. (p juliatmoko)




Kasus Korupsi KasdaBerkas Tersangka Herwan Dilimpahkan

JEMBER -Dua minggu pasca dibui di Lapas Kelas II A Jember, berkas tersangka kasus korupsi Kasda yakni Camat Patrang Herwan Agus Darwanto akhirnya diserahkan. Penyerahan berkas itu dilakukan Kasi Pidsus Kejari Jember M Basyar Rifai kepada staf Panitera Pengadilan Negeri Jember. Tersangka yang diduga merugikan uang negara senilai Rp 7,9 miliar itu dalam waktu dekat akan segera disidangkan. ini tinggal selangkah lagi disidangkan.
Sejumlah barang bukti yang ikut disertakan antara lain, 1 bundel kerdus berisi bukti surat, arsip kegiatan, kuitansi, dan beberapa bukti lain terkait pembukuan semasa menjabat Kasubag Keuangan Pemkab Jember. Selain itu, jaksa juga menyerahkan 1 unit sepeda motor yang diduga hasil korupsi yakni honda Impressa bernomor polisi P 5752 MC warna hitam. Barang bukti itu langsung disimpan dibrankas perkara untuk diajukan ke majelis hakim. Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum dalam kasus ini, M Basyar Rifai mengatakan, dengan penyerahan berkas perkara dan tersangka serta alat bukti, maka selanjutnya menjadi wewenang penuh Pengadilan Negeri untuk segera mengadili tersangka Herwan. "Kita sudah mempersiapkan nota dakwaan yang akan dibacakan dalam sidang perdana. Jadwalnya masih belum kita ketahui, nanti diberitahukan oleh majelis hakim yang sudah ditunjuk," kata M Basyar Rifai, kemarin.Tersangka Herwan sebelumnya diduga terlibat kasus pencairan uang tak sesuai prosedur sebesar Rp 7,9 milliar. Dana itu diduga dimasukkan ke Deposito on Call (DOC) yang diingkari atas perintah Bupati Jember saat itu Samsul Hadi Siswoyo di Bank Jatim. Diduga ada beberapa keterkaitan antara Soenardi dalam kasus kasda ini. Pada sidang perkara mantan Bupati Samsul sebelumnya, semua keterangan Soenardi dan Herwan yang mengaku diperintah oleh Bupati secara lisan itu akan dibuktikan di pengadilan. Dugaan kuat, para staf turut melakukan pencairan anggaran itu tanpa sepengetahuan bupati atau nota dinas dari bupati.Sedangkan Ketua Pengadilan Negeri Charis Madriyanto langsung menggelar rapat untuk menentukan majelis hakim yang akan mengadili perkara korupsi itu."Kita masih menentukan majelis hakim. Selain itu juga perlu mempelajari berkas itu dan menentukan jadwal persidangannya, karena perkara korupsi yang ditangani masih ada sekitar 3 kasus yang belum diputus," kata Charis Mardiyanto.Sekadar diketahui, sesuai janji Kejari Jember Elvis Jhonny pada saat pelimpahan tahap II kasus Kasda babak II dengan tersangka Herwan Agus D dilakukan dengan penahanan terhadap tersangka. Tapi sayangnya masih ada seorang tersangka lain yang belum ditahan yakni Soenardi karena alasan masih sakit. (p juliatmoko)





BBJ 2008 Dilaunching Pagi Ini

JEMBER- Pagi hari ini Pemkab Jember dipastikan akan meresmikan Bulan Berkunjung ke Jember alias melaunching bulan penuh acara atraktif itu. Dalam acara serangkaian dengan HUT RI ke 63 itu digelar di Alun-alun Kota Jember. Penanggungjawab Panitia BBJ 2008 yakni Seketaris Kabupaten Jember yang disampaikan melalui Asisten II Edi Budi Susilo mengatakan, launching BBJ dikemas lewat jalan sehat yang bersama Bupati Jember MZA Djalal dengan melibatkan masyarakat sekitar 15 ribu peserta. Seluruh pengusaha serta kalangan pendidik turut serta dalam pemembukaan BBJ ini. "Bupati akan memencet tombol sirine dan kemudian melepas balon serta burung merpati menandai BBJ dalam rangka memperingati HUT RI secara resmi dibuka," kata Edi Budi Susilo, kemarin. BBJ kali kedua ini katanya digelar semeriah mungkin dengan menampilkan berbagai penyanyi milik etertainer terkenal Jember. Panitia juga menyajikan berbagai hadiah yang diperuntukkan kepada masyarakat yang telah mengikuti jalan sehat dari mulai ponsel sampai sepeda motor. Jalan sehat yang digelar itu kata Asisiten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan ini menempuh jalan yang telah ditentukan oleh panitia yakni mulai Jalan Sudarman, Jalan A Yani, Jalan Trunojoyo, Jalan Cokroaminoto, berputar ke Jalan Gajah Mada dan Jalan Raya Sultan Agung berakhir ke Alon-alon kembali.
"Kita sebagai tuan rumah diharapkan menyiapkan diri dengan mengecat pagar dan rumah kita, memasang umbul-umbul, mengecat pohon, memasang umbul-umbul dan penjor dan sebagainya sebagai wujud, kita siap menjamu tamu jika datang ke Jember," ujarnya. Selain itu, peran aktif masyarakat Jember tidak hanya ditandai dengan pembenahan diri di rumah serta lingkungan, namun juga saat mengendarai sepeda motor disiang hari dengan menyalakan lampunya simbol kemeriahan BBJ 2008 yang dihelat Agustus nanti. Sedangkan Kepala Badan Infokom Pemkab Jember Agus Slameto mengatakan, Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) tahun 2008 maknanya sama seperti tahun lalu yakni mengusung 3 dimensi."Dimensi itu yakni dimensi ekonomi kerakyatan, demensi kreatif atau pretasi dan dimensi historis yang akan digelar tepat pada bulan Agustus mendatang. Dengan BBJ ini diharapkan investasi pembangunan kabupaten bisa masuk dengan mudah," kata Agus Slameto. (p juliatmoko)





Tiga Pelaku Kampanye Hitam Ditangkap

BONDOWOSO - Lima hari berlangsungnya masa kampanye pemihan bupati Bondowoso, ternyata memicu perang isu. Salah satunya melakukan kampanye hitam yang diarahkan pada salah satu pasangan cabup/cawabup Amien Said-Haris Sonhaji. Kemarin Polres Bondowoso menangkap tiga orang yang diduga menyebarkan selebaran Amin Said yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Tiga orang tersebut adalah Sayadi, Heri dan Pak Saiful yang merupakan warga Desa Patemon Kecamatan Pakem. Mereka nyaris dihakimi massa karena dianggap menyebarkan fitnah dan menjelek-jelekkan Amin Said Husni. Beruntung Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Kecamatan Pakem segera bertindak cepat dan langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Pakem. Selanjutnya, tiga orang ini diamankan di Polres untuk dimintai keterangan lebih lanjut.Kejadian itu diketahui ketika salah satu Panwascam tengah berjalan-jalan di Desa Patemon Kecamatan Pakem. Kemudian ia didatangi oleh salah satu dari para pelaku dan menyerahkan selebaran foto copy-an yang berisi tentang skandal korupsi yang dilakukan Amin Said Husni. "Foto Copy itu akhirnya saya ambil," kata salah seorang angota Panwascam, kemarin.Dia menilai foto copy-an itu berisi menjelek-jelekkan cabup Amien Said. Petugas Panwascam itu langsung menegur dan melaporakn hal itu ke Panwascam. Sedangkan sejumlah warga yang mengetahui kejadian itu langsung mendekat dan ingin menghakimi tiga pelaku kampanye hitam itu.
Sementara kuasa hukum cabup Amin Haris, Eko Saputro mengatakan, yang dilakukan tiga orang itu termasuk kampanye hitam danb dia meminta agar Panitia Pengawas Kabupaten Bondowoso bertindak secara hukum. "Ini menyangkut kridibilitas cabup, jadi polisi harus bertindak tegas dan mengusut kasus ini sampai tuntas. Menurut kami, ini tidak hanya persoalan kridibilitas, tapi juga masalah pendukung Pak Amin. Amin merasa difitnah," tandas Eko Saputro. Sedangkan Polres Bondowoso melalui Kepala Satuan Reserse dan Kriminal AKP Samuel mengatakan, proses pemeriksaan tiga pelaku itu masih dilakukan oleh Panitia Pengawas Pilkada Bondowoso. "Kalau memang Panwas memerlukan untuk melaporkan pelanggaran dan perlu untuk disidik dengan pidana, kita sudah siap. Kita tunggu saja hasil pemeriksaan Panwas," kata AKP Samuel. (p juliatmoko)



Dongkrak Pelanggan Esia, Bakrie Telecom dan BPKPM Gandeng APTRI

JEMBER- Bakrie Telecom melalui perusahaan selulernya Esia terus melakukan terobosan untuk menggaet jutaan calon pelanggan. Salah satunya Esia dan Badan Pengembangan Kelompok Kelompok Profesi Masyarakat (BPKPM) sepakat untuk menggandeng usaha kecil menengah di wilayah Jawa Timur. Esia yang dalam promosinya "Pake Gratis Rame-rame" itu menjatuhkan pilihan kepada ratusan anggota Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember.Dalam acara meriah itu diikuti ratusan petani dan mendapatkan voucher perdana gratis dari Esia itu turut hadir antara lain, Ketua APTRI H Arum Sabil, Vice President Direct Sales PT Bakrie Telecom Tbk Martini Soejatno, Ketua BPKPM Ade Komarudin dan salah seorang anggota DPR-RI Fatahilah."Dengan komunikasi menggunakan Esia, maka banyak sekali petani yang akan mendapatkan keuntungan dari murahnya harga komunikasi. Apalagi saat ini harga BBM dan bahan pokok sedang mahal-mahalnya," kata H Arum Sabil, kemarin. Dia juga berharap agar Esia di Kabupaten Jember dan sekitarnya bisa memenuhi fasilitas sinyal yang memadai.Sedangkan Vice President Direct Sales PT Bakrie Telecom Tbk Martini Soejatno mengatakan, Esia menggaet pelanggan tidak hanya lewat masyarakat umum, namun juga melalui masyarakat yang sudah terbentuk komunitas. "Salah satunya APTRI, untuk masyarakat komunitas di Jawa Timur saja kita bisa berharap bisa mendapat sekitar lebih 1 juta pelanggan dalam tahun ini," kata Vice President Direct Sales PT Bakrie Telecom Tbk Martini Soejatno. Sampai bulan Desember tahun ini, Esia manargetkan sekitar 7 juta pelanggan sudah ditangan dengan penambahan gerai di lebnih dari 50 kota se-Indonesia dan fasilitas BTS. Sementara Ketua BPKPM Ade Komarudin menilai jalinan kerjasama dengan Esia dan APTRI diharapkan bisa membantu komunikasi agar bisnis usaha mikro, kecil, menengah bisa lancar. "Kalau ada anggota BPKPM ikut menjadi pelanggan Esia secara kelompok, maka akan mendapatkan fasilitas khusus diantaranya discount card dan mendapatkan kucuran kredit mikro kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 5 juta," kata Ketua BPKPM Ade Komarudin seraya menambahkan ppertumbuhan target 1 juta pelanggan untuk Esia melalui usaha mikro. (PJ)





KPUD Jember Cemaskan Logistik Pilgub

JEMBER -Masih banyaknya logistik untuk pemilihan gubernur Jawa Timur yang belum turun, disesalkan oleh KPDU Jember. Dari sekitar 30 item macam logistik pilgub, ternyata yang baru datang ke Kantor KPUD Jember masih 3 item. Tiga item itu diantaranya, gembok kotak suara, surat suara dan formulir C-6 atau kertas undangan bagi pemilih. Wakil Ketua KPUD Jember Divisi Logisktik dan Personil Ketty Setyorini menyesalkan lambannya distribusi logisktik pilgub ke Kabupaten Jember."Kenapa Jember kok dianak tirikan dengan masih banyaknya logistik pilgub yang belum datang, padahal Jember termasuk rangking kedua dengan jumlah pemilih terbesar se-Jatim," kata Ketty Setyorini, kemarin.Ketty menduga, KPUD Jember merupakan kabupaten yang paling akhir dibanding kabupaten lain yang telah menyerahkan daftar pemilih tetap (DPT) ke KPU Jatim dan membuat distribusi logisktik menjadi agak lambat. Seperti diketahui, DPT di Kabupaten Jember berjumlah sekitar 1.709.222 pemilih. Namun demikian dengan datangnya logistik seperti surat suara ternyata masih kekurangan sekitar 2,5 persen yang diperlukan untuk kertas suara cadangan. Begitupula dengan jumlah formulir C-6 yang sampai kemarin masih kekurangan sekitar 250 ribu lembar. Sedangkan logisktik lainnya seperti surat pemilih, tinta, bantalan, paku coblos serta lainnya hingga kemarin masih belum ada kejelasan kapan akan dikirim ke Jember. "Mestinya distribusi logistik kan sudah dimulai sejak 18 Juni kemarin. Di kabupaten lain logistik sudah hampir lengkap, namun di Jember justru sangat kekurangan banyak. Pokoknya sampai H-2 nanti logistik harus lengkap agar pilgub bisa dilaksanakan dengan lancar," katanya. (p juliatmoko)
Beda Data DPT
Sementara DPT yang sudah ditetapkan KPUD Jember ternyata memiliki perbedaan dengan DP4 yang berdasarkan data Badan Kependudukan dan Catatan Sipil serta Keluarga Berencana Jember. Jika KPUD Jember menetapkan ada sekitar 1.709.222 DPT, namun badan kependudukan terdapat selisih lebih besar sekitar 150 pemilih. Artinya DP4 yang disusun badan kependudukan hanya menyebutkan sekitar 1,5 juta pemilih saja."Nantinya saksi pasangan calon kepala daerah di TPS akan mendapatkan salinan DPT. Sehingga, salinan DPT itu dibuat cukup banyak, rangkap 8 dan 3 diantaranya dipegang penyelenggara pilkada. Begitu DPT ditetapkan, warga yang tidak tercantum namanya, tidak bisa menggunakan hak pilihnya dalam pilgub," kata Ketty Setyorini. DPT yang diterbitkan KPUD Jember katanya sudah final dan tidak mungkin akan mengalami perubahan. Jika DPT dengan DP4 yang disusun badan kependudukan terdapat selisih cukup banyak lebih dari 150 ribu jiwa, itu dimungkinkan banyak pemilih pemula atau mahasiswa luar kota yang tidak terdaftar namanya sebagai pemilih. "Selama sudah tinggal selama 6 bulan berturut-turut di Jember, mahasiswa luar kota itu sebenarnya berhak didata sebagai pemilih di tempat tinggalnya," ujarnya. (p juliatmoko)


Ayu Utami : Taufik Ismail Seperti PKI Saja


Iin Yumiyanti - detikNews
Jakarta - Penyair Taufik Ismail belum lama ini kembali menegaskankeresahannya akan Gerakan Syahwat Merdeka. Gerakan ini salah satunyamuncul lewat sastra. Mereka yang masuk dalam barisan yang ditudingTaufik adalah para penulis fiksi yang suka mencabul-cabulkan karya. Salah satunya yang kena tuding adalah Ayu Utami, si pemenang SayembaraRoman Dewan Kesenian Jakarta 1998 lewat novel fenomenal 'Saman'.Taufik menyebut si Parasit Lajang ini sebagai pelopor angkatan sastraFraksi Alat Kelamin (FAK). Itu gara-gara novel 'Saman' yang ditulisAyu yang menabrak tabu seks menjadi trend dan banyak diikuti penulislainnya.
Bagaimana pandangan Ayu atas tudingan yang dilontarkan Taufik Ismail?Di sela-sela memenuhi permintaan penggemar untuk menandatangani novel'Bilangan Fu' dan foto bersama, Ayu menjawab semua tudingan itu.
Perempuan kelahiran Bogor itu mengaku surprise, karena meskipun iadituding sebagai pelopor angkatan sastra Fraksi Alat Kelamin, ternyatasejumlah penggemarnya yang datang adalah dari kalangan perempuanberkerudung.
Berikut wawancara Ayu Utami dengan Iin Yumiyanti dari detikcom:
Apa pandangan anda terhadap sastra Indonesia kini? Taufik Ismail belumlama ini kembali menegaskan munculnya Gerakan Syahwat Merdeka. Apapendapat anda?
Pernyataan Pak Taufik Ismail itu kurang baik karena ia suka memberistigma. Itu sama seperti orang-orang PKI saja. Cara-cara seperti itukurang sehat. Menurut saya itu terjadi karena pemikiran Pak Taufikterlalu sederhana, picik.
Saya merasa Pak Taufik seperti ini, seumpama melihat perempuan, diakan punya mata, tangan, kaki, tapi Pak Taufik melihatnya kok hanyadari alat kelaminnya saja. Mengapa yang dia pikir hanya itu? Fokus diahanya melihat pada syahwat dan kelamin. Saya pikir ada masalah denganfokus Pak Taufik.
Menurut saya, kita boleh saja tidak setuju dengan sesuatu, tapi tidakboleh dengan memberikan stigma.
Tapi kalau diamati, setelah novel Saman yang anda buat, di duniasastra memang seperti kebanjiran tema yang mengangkat masalah sekssecara berani dan kebanyakan ini dilakukan para penulis perempuan.Tanggapan anda?
Sekarang soal sastra, atau baiklah soal novel. Kalau kita lihatsetelah Saman atau tepatnya setelah reformasi, tiba-tiba novel ataufiksi yang mengangkat masalah seks meningkat. Ini kita harusmelihatnya secara menyeluruh dan rileks. Jangan dilihat hanyasepotong-sepotong.
Harus diketahui masa itu kita baru saja mendobrak zaman yang represif.Situasi chaos dan terjadi euforia kebebasan setelah rezim Orba yangrepresif tumbang. Pada masa itu memang terjadi euforia kebebasan,termasuk masalah seks.
Euforia seks tidak hanya dilakukan sastrawan perempuan, ada jugalaki-laki, Moammar Emka yang membuat Jakarta Undercover, itu kan larisluar biasa.
Tapi sekarang, setelah 10 tahun, pendulum beralih lagi. Sekarangpendulumnya pada agama. Setelah masa chaos, orang rindu pada hal-halyang berbau spiritual, maka novel seperti Ayat Ayat Cinta pun laris.
Jadi apapun sebenarnya bisa jadi pasar bagi industri, penerbit jugafilm. Seks bisa jadi pasar, agama juga bisa.
Jadi menurut anda tidak ada Gerakan Syahwat Merdeka dalam sastra?
Saya tidak setuju dengan tudingan soal Gerakan Syahwat Merdeka. Yangdituduh itu kan salah satunya saya. Itu pandangan yang picik. Adabanyak hal dalam tulisan-tulisan saya, mengapa yang dilihat kok hanyaseksnya?.
Maksudnya kalau ada syahwat merdeka, lawannya apa sih? Syahwatterikat? Itu sadomasokis namanya. Kalau mau menyalurkan syahwat harusdiikat-ikat dulu.
Menurut anda, sebaiknya bagaimana memandang seks?
Seks harus diakui sebagai bagian dari kekuatan manusia. Maka harusdiregulasi dengan baik. Diberi tempat aman, diberi ruang untukberfantasi. Silakan mau syahwat merdeka, syahwat terikat, tapi janganmemberi gembok pada tukang pijat. Silakan saja liar dalam berfantasi,tapi dalam bertindak tetap dibatasi.
Saya sebetulnya mengajak orang untuk terbuka. Jangan membuat peraturankarena ketakutan. Kita takut begini lantas kita larang. Di negeri yangbanyak VCD porno tidak semua terjadi perkosaan. Tidak ada relevansiantara pornografi dengan perkosaan. Kita ambil contoh di Jepang. Disana, di restoran yang juga dikunjungi anak-anak , banyak disediakankomik yang isinya mengerikan sekali, seksnya kasar. Tapi di sana,jumlah perkosaan tidak tinggi.
Tingkat perkosaan tinggi, justru di mana perempuan sebagai individutidak dihargai, dimana perempuan dianggap sebagai obyek.
Saya kira banyak kok laki-laki beradab yang merasa gengsi untuk memerkosa.
Kesimpulannya sastra masih aman-aman saja dan tidak perlu terlaludikhawatirkan?
Tidak perlu takut dengan seks. Aku heran, kenapa sih takut pada seks?Kalau mau tahu, data IKAPI justru memperlihatkan buku yang laku ituadalah buku pendidikan dan buku agama. Jadi tidak usah takut atautakut berlebih-lebihan pada seks. Nanti malah jadi neurotis.
============ ========= ========= =

Tidak ada komentar:

M Y P E O P L E

V i s i t o r

counter