Selasa, 09 September 2014

Ahmad Dhofir Pecahkan "Rekor", Enam Periode Jadi Anggota Dewan, 3 Kali Ketua DPRD, 4 Kali Pindah Partai dan 3 Kali Pindah Dapil !!!


H Ahmad Dhofir saat pelantikan menjadi Ketua DPRD. 
BONDOWOSO- Ahmad Dhofir memang politisi yang gaek sekaligus unik di Bondowoso. Jika ada pemecahan sebuah "rekor" menjadi anggota dewan terlama, mungkin Dhofir akan menjadi pemenangnya. Sepak terjangnya dalam dunia politik dan pemerintahan memang tidak diragukan. Komunikasi yang supel dan patronase dengan basis massanya menjadi bekal selama 30 tahun dirinya menjadi anggota dewan di DPRD Bondowoso. Pria sekira umur 58 tahun ini memang cukup low profile. Dalam perbincangan dengan, Ahmad Dhofir mengatakan, dirinya memang sempat mengalami Pergantian Antar Waktu (PAW) sebelum Pemilihan Legialtif pada 9 April lalu. Banyak yang merasa kehilangan sosok Dhofir saat itu. "Namun saat itu, sudah saya sampaikan, saya pergi untuk kembali," kata Dhofir. Akhirnya doa dan ikhtiar Dhofir pun menjadi kenyataan. Pertarungan politik tokoh nahdliyin di Kota Tape ini memang bak tiada yang menandinginya. "Ya beginilah dunia politik, semua ini amanah. Saya sudah 6 periode menjadi anggota dewan, 4 kali pindah partai, 3 periode menjadi ketua dewan dan 3 kali pindah daerah pemilihan," katanya. Proses politi itu kata dia tentunya dilaluinya dengan perjuangan dan keasabaran. Sosok bapak ini mengidolakan KH M Kholil Pengasuh Ponpes Walisongo Kabupaten Situbondo sebagai guru spiritualnya. Awal menapaki karir politiknya, Dhofir pada tahun 90-an maju menjadi anggota dewan lewat Partai Persatuan Pembangunan. Selanjutnya hijrah ke PKB pada tahun 2000. Gonjang-ganjing politik juga sempat membuat Dhofir pindah partai lagi yakni ke Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) pada sekitar 2010. Merasa pas dengan pilihan politiknya, dia kemudian kembali lagi ke Partai Kebangkitan Bangsa besutan Muhaimin Iskandar. Kini Dhofir kembali merengkuh amanah sebagai Ketua DPRD Bondowoso untuk lima tahun mendatang. Dia juga menerangkan, perjalanan politiknya memang tidak semulus jalan aspal hotmix. Pernah pula dia didera persoalan tuduhan ijazah palsu. Beruntung persoalan itu bisa ditangani dan dicarikan solusi yang tepat sehingga tidak mengganggu aktifitas politiknya. Pelantikan Anggota DPRD Bondowoso periode 2014-2019 dilaksanakan atas turunnya surat keputusan Gubernur Jawa Timur tentang penetapan Anggota DPRD Bondowoso periode 2014-2019 dengan komposisi berdasarkan partai dengan jumlah kursi terbanyak, yaitu PKB 12 kursi, PDIP 8 kursi, PKS 5 kursi, PPP 5 kursi, Golkar, 5 kursi, Partai Demokrat 3 kursi, Gerindra 3 kursi, Nasdem 3 kursi, dan PAN 1 kursi. Prosesi acara pengambilan sumpah Anggota DPRD Bondowoso dipimpin langsung oleh Ketua Pengadilan Negeri Bondowoso yang diwakili oleh anggota beragama Islam, H. Ahmad Dhafir, S.Ap dan anggota beragama kristen, Sofi Indriasari, ST. Selain acara pengambilan sumpah janji anggota ditetapkan pula Pimpinan Sementara DPRD Bondowoso, ditandai dengan penyerahan palu dan pimpinan DPRD secara simbolis dari Pimpinan DPRD periode 2009-2014 ke Pimpinan Sementara 2014-2019. Sementara menurut pendapat Sinung Sudrajad yang merupakan anggota dewan periode saat ini dari PDI-Perjuangan, sosok Dhofir adalah orang yang pinter dan cerdas. "Beliau partner yang kuat. Ya kita terus mengamati gerakan politiknya dalam pemerintahan dan dinamika di dewan," kata politisi yang juga lulusan Universitas Jember ini. Dia juga menambahkan, keberadaan Dhofir dalam dunia politik dan pemerintahan di Bondowoso akan mampu menjadi dinamis dalam mengemban amanat rakyat. "Karena di politik sangat tipis perbedaan antara lawan dan kawan. Pemimpin yang baik salah satu cirinya adalah mempunyai karakteristik kuat, di setiap partai politik saya kira punya itu," katanya. 

Tidak ada komentar:

M Y P E O P L E

V i s i t o r

counter