Sabtu, 22 Desember 2007



Asyiknya Menjajal Pesawat Glider

di Lapter Notohadinegoro Jember


JEMBER- Ditengah mangkraknya Lapangan Terbang Notohadinegoro Jember, ternyata masih bisa didarati pesawat. Namun pesawat itu bukan jenis
pesawat komersial yang mengangkut penumpang. Melainkan pesawat jenis Glider 6-113 yang biasa digunakan untuk olahraga dirgantara. Tak ayal
kahadiran sekitar 1 pesawat Glider bermesin sebagai penarik dan 2 pesawat Glider tanpa mesin itu menarik perhatian warga sekitar Dusun
Wirowongso Kecamatan Ajung untuk berduyun-duyun sekedar menyaksikan burung bermesin itu.Pesawat-pesawat itu diketahui didatangkan dari Tim Terbang Layang Jatim untuk menghadapi PON XVII tahun 2008 di Kalimantan Timur pada Januari
mendatang. "Mumpung lapangan terbang masih belum digunakan, ya kita pakai latihan," kata Manajer Tim Terbang Layang Jawa Timur Wahyanto,
(21/12)Dalam latihan terbang layang itu setidaknya lebih dari dua kali pesawat Glider mengitari Lapter Notohadinegoro. Tampak dalam latihan itu
sebelum terbang ada pesawat Glider bermesin menarik pesawat Glider tak bermesin dengan panjang landasan pacu sekitar 500 meter. Wahyanto juga
mengatakan, secara kondisional lapter itu saudah memadai untuk dijadikan latihan terbang layang. Selain cuaca dan lokasi yang sangat
mendukung, juga kekuatan angin serta landasan pacu yang baik untuk penerbanga pesawat Glider."Hanya saja kalau lapter ini ditambahi shelter untuk berteduh dan jaminan keamanan dari penonton dijaga, maka akan lebih baik lagi untuk olah
raga kedirgantaraan," katanya.Ia menjelaskan, untuk kondisi standar Glider bisa terbang maka kecepatan angin maksimal sekitar 20 knot. Sedangkan di lapter kemarin keepatan
angin baru sekitar 5 sampai 10 knot. Selain itu untuk ketinggian masih tidak menjadi halangan. Sebab terbukti Glider itu bisa terbang dan
bermanuver diatas ketinggian 5.000 feet atau sekitar 1.500 meter diatas permukaan laut.Seperti diketahui, Lapter Notohadinegoro ini setidaknya sudah menyerap APBD Jember, APBD Provinsi Jatim dan APBN sekitar 30 miliar. Namun
lapter yang diremsikan sekitar 3 tahun silam ini belumk juga beroperasi karena tidak ada anggaran dari APBD Jember 2007. Sedangkan salah satu atlit terbang layang Jawa Timur Syaiful Yamanto mengatakan, kemarin itu merupakan latihan awal dari recana sekitar 1
bulan untuk latihan penuh di Lapter Nohadinegoro Jember."Cuacanya memang sangat bagus, apalagi lalulintas pesawat di Jember sangat jarang sekali. Tidak seperti di kota Malang atau Surabaya," ujar
Syaiful Yamanto. Ia bersama kru terbang layang memilih Lapter Notohadinegoro karena dianggap kondisi geografis dan fisik landasan yang lebih menunjang. Sebab
dibanding lapangan terbang lain seperti di Lapangan Udara Abdurahman Saleh Malang atau di Banyuwangi yang kini masih proses pengerjaan,
lapter di Jember lebih memungkinkan untuk latihan terbang layang. (p juliatmoko)

Tidak ada komentar:

M Y P E O P L E

V i s i t o r

counter