Sabtu, 22 Desember 2007


Polisi Malaysia Kurang Ajar..., TKW Jember Mengaku Disuntik Rabies


JEMBER - Nasib tragis kembali dialami pahlawan devisa Indonesia. Seorang ibu mantan tenaga kerja wanita asal Desa Krajan Kecamatan
Bangsalsari Sutami Sabiin (34) justru mendapat siksaan. Ia mengaku saat ditangkap dan dipenjara oleh oleh kepolisian Malaysia malah mendapat
siksaan berupa suntik rabies. Selain itu ia juga mengungkapkan disiksa dengan tamparan tangan polisi hingga giginya tanggal empat buah.Kejadian itu berawal saat Sutami berangkat bekerja ke Malaysia melalui penyalur tenaga kerja Indonesia (PJTKI) PT Dharmaketa Rahardja Jember.
Ia kemudian dilewatkan lagi ke PJTKI melalui PT Andhika Dharmajaya Malang. Di penampungan Malang itu Sutami bertahan hingga sekitar 3 bulan.
Saat disuruh memberikan makan seekor anjing milik majikan, ia justru mendapat gigitan anjing di bagian punggung dan tangannya. Dari
penampungan itulah Sutami kemudian dikirim untuk bekerja di Malaysia. Namun sesampai disana ia justru diketahui oleh majikannya kalau ia
dituduh terkena penyakit rabies yang biasa dialami seekor anjing. Majikannya kemudian mengusir Sutami. Namun dalam pelarian itu Sutami yang
melalui prosedur legal PJTKI ditangkap polisi Malaysia. Ia ditahan sekitar 20 hari."Saya padahal tidak salah apa-apa seperrti mencuri atau tidak melaksanakan perintah majikan. Malah saya tidak membawa dokumen karena ditahan
oleh majikan saya di Malaysia," tutur Sutami Sabiin, kemarin.Saat ditemui wartawan, bagian badan dan tangan Sutami nampak gemetar dan sedikit mengigau saat menceritakan kisahnya di perantauan Malaysia.
Sebelumnya Sutami juga pernah bekerja menjadi TKW di Malaysiua selama 2 tahun 6 bulan. Setrelah itu ia pindah kontrak ke Singapura dan disana
ia bekerja selama 3 tahun 4 bulan. Di Singapura ia juga pernah mengalami nasib sengsara seperti diusir majikan karena dituduh mencuri uang
senilai 200 dolar dan dianggap selingkuhn dengan majikannya.Sutami kemudian mendapatkan pendampingan dari Serikat Buruh Migran (SBMI) Jakarta saat proses pemulangan ke Indonesia. Ia juga sempat dirawat
beberapa hari di RSUD Koja Jakarta Utara. Dalam masa perawatan itu Sutami mendapatkan pengobatan berupa penenang saraf. Kini Sutami Sabiin
tengah mendapatkan perawatan di RSUD Balung Jember dan diagnosa awal menyebutkan ia mengalami depresi berat Ketua SBMI Jawa Timur M Kholili menyesalkan tidak adanya tanggung jawab dari PJTKI pengirim Sutami ke Malaysia dan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Pemkab Jember."Kami mendesak agar PJTKI yang menyalurkan Sutami untuk bertanggung jawab dalam upaya pemulihan kesehatan dan asuransi jiwa," kata M Kholili.Ia juga meminta agar Disnakertrans Pemkab Jember memberikan sanksi berat pada PJTKI yang menyalurkan Sutami namun tidak memberikan jaminan
kesehatan dan keselamatan jiwa saat berada di Malaysia. (p juliatmoko)

Tidak ada komentar:

M Y P E O P L E

V i s i t o r

counter