Rabu, 19 Desember 2007


Duh..... Sakit...

Cuma Usir Nyamuk Diatas Kepala, Kok Indah Ditampar Seruling Bu Guru Sih...


Keberadaan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Jember yang berstatus Sekolah Berstandar Internasional (SBI) tercoreng.
Pasalnya hanya gara-gara mengusir nyamuk yang berterbangan diatas kepala, seorang siswa kelas 3 D bernama Indah Rahmawati ditampar gurunya.
Penamparan dan penganiayaan itu dilakukan guru keseniannya bernama Anik dengan sebuah seruling hingga beberapa kali pada dua hari lalu. Tak
ayal dahi Indah mengalami memar dan bagian pundak siswa itu juga mengalami linu. Selain itu kepala Indah juga mengalami pusing dan hingga
kini belum berani masuk sekolah karena tertekan secara fisik dan psikologis.Saat ditemui dirumahnya di Jalan Nusa Indah Gang 1 Nomor 27 Jember, Indah mengaku kalau waktu itu bagai tidak ada hujan dan tidak ada angin,
bu guru yang mengajar jam pelajaran kesenian langsung menampar beberapa kali ke bagian kepala dan tubuhnya beberapa kali."Saat itu teman saya bilang ada nyamuk diatas kepala saya. Langsung saja saya usir. Tak tahunya bu guru Anik malah menampar saya pada bagian
kepala," tutur Indah, Rabu (19/12) yang saat itu merasa trauma dengan kejadian itu. Selain ditampar dengan seruling yang pecah hingga menjadi tiga bagian, Indah juga sempar ditampar dengan telapak tangan gurunya. "Saya merasa takut. Padahal saya tidak salah apa-apa," ujarnya yang saat itu tengah berbaring dikamar tidurnya.Sedangkan ibu Indah, Trisnawati yang mengetahui anaknya mengalami pemukulan oleh gurunya, langsung membawanya berobat ke Rumah Sakit Jember
Klinik. Sebagai seorang guru pula, Trisnawati merasa prihatin karena pemukulan yang dilakukan terhadap putri keduanya itu dianggap seperti
memperlakukan binatang. Bukan seperti memperlakukan anak didik di sekolah seperti pada siswa umumnya."Kami heran, kenapa guru kok berbuat setega itu," kata Trisnawati sambil mengusap air matanya yang menetes.Selanjutnya, orang tua Indah Rahmawati melaporkan kejadian penganiayaan itu ke Komisi Perlindunagn Anak dan Perempuan (KPAI) Jember. Ia juga
berencana akan melaporkan kejadian itu kepada polisi sambil menunjukkan visum et repertum dari hasil pemeriksaan dokter rumah sakit."Pokoknya, kita minta guru itu harus minta maaf. Kepala sekolah juga mestinya memberikan sanksi pada guru itu," desaknya.Sementara salah seorang anggota Komisi D DPRD Jember Agus Hadi Santoso mengecam keras adanya kasus pemukulan yang dilakukan guru kepada
siswanya tersebut. Ia juga meminta agar pihak Dinas Pendidikan Jember segera turun tangan untuk menyelesaikan kasus itu. "Padahal SMP 3 itu berstandar internasional. Kenapa sampai terjadi kasus pemukulan yang memalukan dunia pendidikan di Jember ?. Pokoknya
Dinas Pendidikan harus mengambil sikap atas kasus ini," tandas Agus Hadi Santoso yang juga politisi asal PDIP ini.Sedangkan Kepala SMPN 3 Jember, Poniman menampik telah terjadi pemukulan yang dilakukan guru pada siswanya. Ia juga menambahkan saat ini
pihaknya masih mempelajari kasus itu. Jika memang kasus itu sangat tidak bisa ditoleransi, pihaknya akan melaporkan ke Dinas Pendidikan
Pemkab Jember dan segera menjatuhkan sanksi."Tidak ada pemukulan saat jam pelajaran sekolah. Kita terus mempelajari kasus ini dan sudah memanggil guru itu," ujar Poniman. (p juliatmoko)

Tidak ada komentar:

M Y P E O P L E

V i s i t o r

counter