Rabu, 19 Desember 2007


Perbedaan Bukan Sumber Pertikaian,

Warga Suger Kidul Sudah Rayakan Idul Adha



Meski pemerintah telah menetapkan Idul Adha jatuh pada Kamis (20/12) , namun ribuan umat Islam di Desa Suger Kidul,Kecamatan Jelbuk, telah melaksanakan hari raya kurban itu, Rabu (19/12). Kebiasaan umat Islam di Desa Suger ini sudah dilakukan sejak tahun 1826silam dan warga desa itu selalu melaksanakan Idul Adha, puasa maupun Idul Fitri sehari lebih awal dari ketentuan yang ditetapkan pemerintah.Pelaksanaan puasa itu dipelopori oleh Pondok Pesantren Mafilud Duror yang diasuh oleh Kyai Ali Wafa. Ia mendasarkan saat merayakan Idul Adhayakni dengan mengacu pada kitab Nazahatul Majelis karangan Syeh Abdurrohman As Shufuri As Syafi'i ayat 178. Salah seorang warga Desa Suger Kidul Askar, mengatakan, warga disana sebenenarnya sudah bertahun-tahun melaksanakan shalat hari besar Islam
sehari mendahului ketentuan pemerintah. Namun demikian hal itu samasekali tidak menjadi maslah bagi warga disana."Keyakinan ini sudah turun temurun dan kita tidak pernah berkonflik atas adanya perbedaan waktu perayaan hari besar Islam. Kita semua
saudara," kata Askar, kemarin.Sedangkan Kyai Ali Wafa juga mengatakan, keyakinan itu telah dijadikan panutan oleh keluarga pondok tersebut beserta warga Suger Kidul sejak
bertahun-tahun lalu hingga sekarang."Penentuan hari Idul Adha kita juga menyamakan waktu wukuf di Aarab dan rukyat yang dimajukan sehari. Sebenarnya perbedaan itu adalah
rahmat," ungkap Kyai Ali Wafa usai shalat Idul Adha. Dia juga menganggap perbedaan dalam pelaksanaan Idul Adha itu jangan dijadikan masalah ataupun konflik internal umat Islam. Pelaksanaan shalat Idul Adaa di Desa Suger Kecamatan Jelbuk itu ada di 4 titik dan dipimpin sejumlah ulama dari Pondok Pesantren Mafilud
Duror. Usai menunaikan shalat, sejumlah santri menyantap nasi dan daging kambing bersama-sama dan bersilaturhim sesama warga."Kita menghormati apa yang kita yakini masing-masing, jangan menjadikan hal itu sebagai perbedaan yang mengarah pada pertengkaran," imbuhnya.Ali Wafa juga mengenang, sejak bertahun-tahun lalu warga Desa Suger Kidul memang selalu mengawali Idul Adha terlebih dahulu, bahkan pernahbersamaan waktunya dengan ketentuan pemerintah. (p juliatmoko)

Tidak ada komentar:

M Y P E O P L E

V i s i t o r

counter