Kalau Si Perwira Cari Muka...
Personil TNI-Polri Minta Warga Mengungsi
JEMBER- Menyusul longsor yang terjadi hingga dua kali di Dusun Rayap Desa Kemuning Lor Kec Arjasa, tentara Brigif 509 dan Polres Jember unjuk gigi mengerahkan personilnya. Padahal lokasi longsor yang mereka datangi itu kondisinya masih belum seberapa parah jika dibanding banjir bandang yang terjadi di Desa Karang Harjo Kec Silo yang merusak belasan rumah dan jembatan. Dari pantauan, tentara dan polisi setidaknya masing-masing mengerahkan sekitar 40 personil atau satu satuan setingkat kompi. Dalam penerjunan ke lokasi longsor itu, polisi dan tentara membuat plengsengan darurat untuk mencegah longsor susulan. Plengesengan darurat itu dibangun diatas parit dengan bahan bambu dan pasir yang diisikan dalam karung. Selain itu, bambu dan karung berisi pasir dipasang tepat dibawah rumah salah seorang warga bernama Bukat (45) yang depan halamannya terkena longsor. Bahkan jika hujan terus-menerus, rumah Bukat itu dperkirakan akan ambrol dan sekitar 12 warga lainnya yang selokasi akan terancam pula. Kepala Polisi Resort Jember AKBP Adang Ginanjar kemarin juga ikut terjun langsung menghimbau warga agar segera mengungsi. Sebab lokasi yang
didiami warga tersebut sangat rawan dan jika hujan kemungkinan besar akan terjadi longsor."Bapak-bapak dan ibu-ibu kami minta segera mengungsi, sebab lokasi ini sudah sangat berbahaya jika terjadi hujan. Kemungkinan longsor sangat besar, karena tebingnya saja sudah curam sekali," himbau AKBP Adang Ginanjar dihadapan warga, Minggu (6/1). Selain itu, longsor yang akan terjadi tidak hanya membahayakan warga yang berada diatas tebing yang memiliki kecuraman hampir 90 derajat.
Namun bahaya juga mengancam puluhan warga lainnya yang berada dibawah tebing. Sayangnya, himbauan polisi itu hanya masuk telinga kiri keluar-keluar telinga kanan. Salah seorang warga yang rumahnya nyaris ambrol Bukat mengatakan, memang dirinya sudah berniat untuk mengungsi. Namun pengungsian itu hanya dilakukan jika cuaca sangat buruk seperti terjadi hujan deras disertai angin."Barang-barang berharga dan juga hewan ternak sudah kami ungsikan ke tetangga. Sampai saat ini Sudah ada 4 kepala keluarga yang mengungsi," ujar Bukat. Ia juga mengira kalau akan diungsikan juga tidak tahu kemana lokasi yang aman dan dianggap nyaman untuk bertempat tinggal.Terpisah, Ketua Dewan Pengurus Tingkat Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kab Jember Yuli Priyanto mendesak agar Pemkab Jember segera membuat peraturan bupati yang mengatur tentang penghentian penggarapan lahan miring. Selain itu dia juga meminta agar politisasi terhadap lahan hutan lindung untuk kepentingan politik dan dilakukan oleh sekelompok golongan supaya dihentikan."Kita juga minta agar departemen kehutanan, polisi dan tentara untuk lebih tegas menindak seluruh aparat yang terlibat dalam pembalakan liar," tandas Yuli Priyanto. (p juliatmoko)
didiami warga tersebut sangat rawan dan jika hujan kemungkinan besar akan terjadi longsor."Bapak-bapak dan ibu-ibu kami minta segera mengungsi, sebab lokasi ini sudah sangat berbahaya jika terjadi hujan. Kemungkinan longsor sangat besar, karena tebingnya saja sudah curam sekali," himbau AKBP Adang Ginanjar dihadapan warga, Minggu (6/1). Selain itu, longsor yang akan terjadi tidak hanya membahayakan warga yang berada diatas tebing yang memiliki kecuraman hampir 90 derajat.
Namun bahaya juga mengancam puluhan warga lainnya yang berada dibawah tebing. Sayangnya, himbauan polisi itu hanya masuk telinga kiri keluar-keluar telinga kanan. Salah seorang warga yang rumahnya nyaris ambrol Bukat mengatakan, memang dirinya sudah berniat untuk mengungsi. Namun pengungsian itu hanya dilakukan jika cuaca sangat buruk seperti terjadi hujan deras disertai angin."Barang-barang berharga dan juga hewan ternak sudah kami ungsikan ke tetangga. Sampai saat ini Sudah ada 4 kepala keluarga yang mengungsi," ujar Bukat. Ia juga mengira kalau akan diungsikan juga tidak tahu kemana lokasi yang aman dan dianggap nyaman untuk bertempat tinggal.Terpisah, Ketua Dewan Pengurus Tingkat Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kab Jember Yuli Priyanto mendesak agar Pemkab Jember segera membuat peraturan bupati yang mengatur tentang penghentian penggarapan lahan miring. Selain itu dia juga meminta agar politisasi terhadap lahan hutan lindung untuk kepentingan politik dan dilakukan oleh sekelompok golongan supaya dihentikan."Kita juga minta agar departemen kehutanan, polisi dan tentara untuk lebih tegas menindak seluruh aparat yang terlibat dalam pembalakan liar," tandas Yuli Priyanto. (p juliatmoko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar