Lagi-lagi Bencana...
Longsor Lereng Argopuro Ancam Puluhan Warga
JEMBER-Tanah longsor kembali terjadi di lereng Pegunungan Argopuro Kab Jember. setidaknya ada dua titik longsor yang terjadi yakni tepatnya di Dusun Rayap Kecamatan Kemuning Lor dan jalan menuju lokasi wisata Rembangan yang menyebabkan puluhan pohon yang ada dibawahnya tumbang. Meski longsor yang terjadai kemarin dini hari itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun warga yang ada di bagian atas terpaksa diungsikan akibat rumah milik salah seorang warga retak di bagian dalam dan luar. Jika hujan deras terus menerus terjadi maka diperkirakan puluhan kepala keluarga dan ratusan jiwa akan terancam keselamatannya. Longsoran yang terjadi di Dusun rayap itu memang sebelumnya sudah terkena guyuran hujan deras. Ditambah lagi kondisi perbukitan yang gundul mengakibatkan sekitar 12 kepala keluarga dibawah tebing terjal itu yang paling terancam jika longsor kembali terjadi. Salah seorang warga Dusun Rayap, Suparlan mengatakan, sebenarnya dilokasi longsor itu sudah beberapa minggu ini kondisinya mengkhawatirkan. Selain dua tahun lalu sudah pernah terjadi tanah longsor, curah hujan yang terjadi sangat tinggi ini sangat mempengaruhi terjadinya longsor susulan."Hujan deras yang masih sering terjadi malam hari membuat kami was-was. Tapi kita sekarang sudah waspada sebab tanda-tanda longsor itu bisa
diketahui seperti suara gemuruh saat hujan deras," kata Suparlan, kemarin.Longsor yang terjadi itu tak ayal membuat pemilik rumah diatas tanah longsor itu menjadi was-was. Selain batas rumah depan diberi pagar pengaman, juga pemilik rumah memberikan pagar bambu tambahan agar rumah tidak ambruk. Selain itu sebagai tanda larangan bagi tetangga yang akan melintas di depan rumah terdapat tanda larangan melintas sebab halaman sempit
seluas 2 meter mengalami keretakan sepanjang 10 meter.Sejumlah kerusakan akibat tanah longsor itu diantaranya 8 rumah bagian atas dan bawah mengalami rusak berat serta puluhan kandang ternak sapi dan kambing milik warga hancur.Sedangkan Sekretaris Satuan Pelaksana Penanganan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Pemkab Jember Fadallah mengatakan, pihaknya berusaha membujuk sekitar 12 warga yang mendiami lokasi yang rawan tanah longsor. Pihaknya minta dalam waktu dekat warga bisa pindah dan bertempat tinggal di lokasi yang telah disediakan pemerintah setempat karena dijamin aman dan tidak kena longsor."Kalau warga tidak segera dipindahkan, maka tanah longsor itu akan mengenai warga disana. Longsoran memang tidak menimpa rumah, tapi tanah longsoran itu kini kan sudah ada di halaman rumah warga," ujar Fadallah. (p juliatmoko)
diketahui seperti suara gemuruh saat hujan deras," kata Suparlan, kemarin.Longsor yang terjadi itu tak ayal membuat pemilik rumah diatas tanah longsor itu menjadi was-was. Selain batas rumah depan diberi pagar pengaman, juga pemilik rumah memberikan pagar bambu tambahan agar rumah tidak ambruk. Selain itu sebagai tanda larangan bagi tetangga yang akan melintas di depan rumah terdapat tanda larangan melintas sebab halaman sempit
seluas 2 meter mengalami keretakan sepanjang 10 meter.Sejumlah kerusakan akibat tanah longsor itu diantaranya 8 rumah bagian atas dan bawah mengalami rusak berat serta puluhan kandang ternak sapi dan kambing milik warga hancur.Sedangkan Sekretaris Satuan Pelaksana Penanganan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Pemkab Jember Fadallah mengatakan, pihaknya berusaha membujuk sekitar 12 warga yang mendiami lokasi yang rawan tanah longsor. Pihaknya minta dalam waktu dekat warga bisa pindah dan bertempat tinggal di lokasi yang telah disediakan pemerintah setempat karena dijamin aman dan tidak kena longsor."Kalau warga tidak segera dipindahkan, maka tanah longsor itu akan mengenai warga disana. Longsoran memang tidak menimpa rumah, tapi tanah longsoran itu kini kan sudah ada di halaman rumah warga," ujar Fadallah. (p juliatmoko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar