Minggu, 10 Februari 2008




Kerugian Banjir Bandang Tembus Rp 38,005 Miliar

BONDOWOSO -Taksiran kerugian materiil akibat banjir bandang yang melanda di 13 kecamatan dan 29 desa di Kabupaten Bondowoso membengkak. Jika sebelumnya Pemkab Bondowoso memperkirakan nilai kerugian mencapai Rp 18,870 miliar, kini kerugian membengkak menjadi Rp 38,005 miliar dan itu masih belum termasuk nilai kerugian yang dialami korban banjir bandang. Bupati Bondowoso Mashoed mengatakan, kerugian terbesar dialami infrastruktur dari Dinas Bina Marga yang meluputi bangunan jembatan dan jalan.
"Dari Dinas Bina Marga kerugian total mencapai Rp 18,459 M," kata Mashoed, kemarin.Ia juga menambahkan, untuk kerugian yang dialami Dinas Pengairan mencapai sekitar Rp 13,610 miliar dan Dinas Permukiman mencapai Rp 1,875 miliar. Sedangkan Dinas Pendidikan mengalami kerugian materiil Rp 1,149 miliar yang meliputi kerusakan gedung sekolah terparah di SDN 1
Cangkring Kec Prajekan, ruangan sekolah dan sejumlah peralatan sekolah. Untuk kerugian materiil dari Dinas Pertanian mencapai Rp 351,132 juta dan nantinya kerugian itu akan diberikan pada petani yang menjadi korban berupa bibit tanaman. Sementara untuk sektor Dinas Perkebunan Rp mengalami kerugian 2,561 miliar yang meliputi tanaman keras dan kayu produksi. "Jadi kerugian akibat banjir bandang membengkak total menjadi sekitar Rp 38,005 M. Padahal kemampuan APBD yang diambilkan dari anggaran tak tersangka kita hanya sebesar Rp 4 miliar," katanya. Untuk itu dia akan mengusulkan pada pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi agar segera memberikan bantuan. "Yang jelas kami mempriotaskan infrastruktur pendidikan agar lebih cepat diselesaikan. Untuk kebutuhan lainnya tetap harus dilaksanakan,"
katanya. Ia juga menambahkan, penyebab banjir bandang itu diduga ada sejumlah wilayah hutan yang gundul. Selain itu curah hujan yang tinggi dari kondisi rata-rata menyebabkan waduk di dam Sampeyan Baru yang kini mengalami pendangkalan itu tidak mampu menampung air hujan. Akibatnya, air dan itu meluber disertai air hujan yang cukup tinggi dan menghanyutkan rumah warga serta merusak fasilitas umum."Kini kita mengambil langah darurat berupa pembuatan dam-dam kecil serta membuat kanal-kanal sungai agar tidak terjadi penumpukan air menyusul curah hujan yang masih tinggi. Sampai saat ini tidak ada pengungsian, sebab warga hanya pindah ke tetangga yang lokasinya lebih
aman," ujarnya. Seperti diketahui banjir bandang melanda Kabupaten Bondowoso dan Situbondo sejak dua hari lalu. Kini air bersih dan bahan makanan bagi korban banjir menjadi kebutuhan utama. Berdasarkan laporan bencana alam yang dilansir Pemkab Bondowoso, kecamatan yang mengalami kerusakan terparah yakni Kecamatan Prajekan yang meliputi empat desa yakni Desa Cangkring, Walidono, Prajekan Lor, dan Tarum. Di Desa Cangkring menyebutkan 1 jembatan putus, 65 rumah rusak berat, 2 sekolah rusak. Sedangkan di Desa Walidono ada sekitar 3 kilometer jalan desa rusak, untuk di Desa Prajekan Lor da 55 unit rumah warga rusak dan di Desa Tarum mengalami kerusakan jembatan putus.Selain itu kerusakan terparah juga dialami Kecamatan Klabang di 3 desa yakni Desa Wonoboyo, Desa Leprak dan Desa Besuk. Di tiga desa itu sedikitnya 100 hektar sawah rusak, 5 jembatan rusak, 8 dam rusak dan 1 plengesengan ambrol. Sementara Sementara di Kecamatan Tapen menyebutkan, dua desa mengalami kerusakan berupa 300 meter jalan poros desa rusak, 2 jembatan nyaris putus, 10
rumah terdendam serta kerusakan di salah satu sekolah dasar dan pagar masjid.Sementara pantauan SINDO di Desa Kemuningan Desa Kemuningan Kecamatan Taman Krocok menyebutkan masih terjadi banjir susulan. Banjir susulan itu mengakibatkan hanyutnya 3 rumah warga dan merusak bagian depan Masjid Nurul Anwar yang berdekatan dengan sungai Kemuningan.Kepala Desa Kemuningan, Sumaksus mengatakan, puluhan kepala keluarga disana masih merasa was-was jika terjadi banjir susulan."Hujan deras masih saja terjadi. Kini warga was-was, kalau cuacanya begini terus, kami akan mengungsi kelokasi yang lebih aman," kata
Sumaksus.Ia juga menambahkan, banjir susulan yang terjadi itu setinggi 2 meter dari permukaan normal sungai setinggi 1 meter. Akibatnya selain rumah ada yang hanyut, sebuah jembatan tua berbahan beton pun jika ikut terancam ambrol. Sebab selain derasnya aliran sungai, juga ada bebatuan dan kayu gelondongan yang juga ikut terseret arus dan menghantam 8 rumah warga, jalan dan jembatan. Dalam kesempatan itu DPP PKB melalui Sekretaris Jenderal Yeni Zanubah Wahid turut memberikan bantuan berupa beras, obat-obatan dan mi instan.
Selain itu rombongan Yeni yang termasuk fungsionaris DPW dan DPC PKB juga menyampaikan bantuan dana segar Rp 40 juta."Kita melalui dua anggota DPR RI dari daerah pemilihan PKB Bondowoso dan Situbondo yakni Azwar Anas dan Amin Said Husni meminta agar
pemerintah segera memberikan bantuan berupa kebutuhan dana untuk infrastruktur dan rumah korban banjir," kata Yeni Zanubah Wahid. Selain itu, ia juga meminta agar pemerintah Bondowoso melakukan tanggap darurat bencana dalam menangani korban banjir. Sedangkan Azwar Abdulah Anas menyampaikan anggaran bencana secara nasional kini mencapai Rp 4 triliun dan perlu didistribusikan pada daerah yang terkena banjir bandang
seperti Bondowoso dan Situbondo. "Kita juga meminta agar penanganan bencana juga disertai dengan dibuatnya payung hukum seperti peraturan presiden setelah dirumuskannya
undang-undang no 24 Tahun 2005 soal Bencana Alam," kata Azwar Anas. Ia juga menambahkan, soal kerusakan bangunan sekolah memang perlu diprioritaskan agar tidak menggangu kelancaran siswa saat menghadapi ujian dalam waktu dekat ini. (p juliatmoko)

Tabel Pekiraan Kerugian Materiil :
1. Dinas Bina Marga kerugian Rp 18,459 miliar
2. Dinas Pengairan Rp 13,610 miliar
3. Dinas Permukiman Rp 1,875 miliar
4. Dinas Pendidikan Rp 1,149 miliar
5. Dinas Perkebunan Rp 2,561 miliar
6. Dinas Pertanian mencapai Rp 351,132 juta
Total kerugian Rp 38,005 Miliar(Sumber : Pemkab Bondowoso)

Tidak ada komentar:

M Y P E O P L E

V i s i t o r

counter