Proyek PJU Rp 85 M Dinilai Gagal
Daya Listrik Tak Terpenuhi, PLN-Pemkab Tak Koordinasi
Daya Listrik Tak Terpenuhi, PLN-Pemkab Tak Koordinasi
JEMBER -Satu lagi proyek mercusuar era Bupati Jember MZA Djalal berupa penerangan jalan umum (PJU) senilai Rp 85 miliar, oleh DPRD Jember dinilai gagal total. Hal itu dikatakan salah seorang anggota Komisi D DPRD Jember Sanusi saat membahas kelanjutan PJU yang berlangsung panas dengan PLN Jember serta Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Pemkab Jember, kemarin. Sanusi menganggap kalau PJU yang seharusnya memiliki daya listrik sebesar 2,7 ribu KVA dan ditargetkan terpasang tahun ini, ternyata tidak bisa dipenuhi oleh pihak PLN Jember.
"Kita harus akui kalau proyek PJU ini sudah gagal total. Kami juga mengakui ini kesalahan dewan juga saat voting pengesahan anggaran PJU yang kami kira saat itu sudah matang ditingkat eksekutif. Namun kenyataanya tidak," kata Sanusi, kemarin.
Seperti diketahui, APBD Jember tahun 2007 kemarin menganggarkan pengadaan PJU senilai Rp 85 miliar yang nantinya akan dipasang sekitar 9.718 titik dengan total panjang jalan sekitar 485,9 kilometer. Jalan itu meliputi jalan negara atau provinsi di 1.580 titik atau 79 kilometer, jalan kabupaten di 5.20 titik atau 261 kilometer, jalan kecamatan di 2.390 titik atau 117 kilometer dan jalan kota di 528 titik atau 28,87 kilometer. Untuk jumlah lampu sodium dengan daya 250 watt ada 7.598 buah, sodium 150 watt ada 740 watt dan sodium 70 watt ada 1.380 buah. Namun melihat
kondisi daya terpasang PJU ada 4,4 ribu KVA dengan pemakaian daya riil 2,7 ribu KVA maka listrik yang dimiliki PLN Jember belum menjangkau besarnya daya listrik tersebut. Sekretaris Komisi D DPRD Jember Baharuddin Nur juga menilai tidak ada koordinasi antara PLN dengan DKLH Pemkab Jember saat akan memprogramkan PJU. "Ide awalnya kan listrik itu untuk orang-orang desa yang ingin belajar mengaji namun perlu penerangan listrik. Namun penerangan listrik kok justru tidak di rumah-rumah warga, tapi di jalan raya," timpal Baharuddin Nur. Ia mengatakan kalau program PJU ini masih bersifat acak-acakan, maka poyek ini akan terancam muspro atau tidak menghasilkan sesuatu. Sedangkan perwakilan DKLH Pemkab Jember melalui Kepala Bagian Pertamanan, Kamto menampik kalau pihaknya tidak ada koordinasi dengan PLN
terkait rencana PJU yang akan dipasang sampai pelosok desa. Pemasangan PJU kata dia yang sudah berjalan sekitar 30 persen itu nantinya akan memiliki tinggi tiang 9,5 meter, dipasang untuk lebar jalan 8 meter dan jarak antar tiang yakni 50 meter.
"Kita sudah koordinasikan PJU sejak tahun 2006 lalu tentang pemasangan lampu baru. Saat itu sudah dilakukan survei dan warga yang sudah membayar pajak minta agar di jalan strategis dibuatkan lampu penerangan. Namun ternyata pada tahun 2007-2008 pemerintah pusat ada program penghematan listrik," kata Kamto.
Sementara Manajer PLN Area Jember-Lumajang Bambang Setyohadi memaparkan, pihaknya akan merasa keberatan dengan proyek PJU dan kalau dipaksakan seluruh lampu harus menyala maka PLN akan terus merugi."Perhitungan kemampuan gardu induk kita tidak masalah dengan PJU. Namun kalau semua lampu PJU itu menyala, maka dengan kemampuan pembangkit terbatas dan biaya operasional meningkat, terus terang kerugian kami juga ikut meningkat. Saat ini saja kita jual listrik untuk PJU Rp 635 per KWH, padahal beban kerugian yang harus ditanggung Rp 1.900 per KWH," Bambang Setyohadi.
Dalam kesempatan dialog itu diperkirakan lampu PJU bisa menyala dengan catatan ada beberapa lampu ada yang harus dimatikan dan memakai variasi jarak, maka tahun 2010 baru PJU itu baru bisa dilaksanakan. Ia juga menambahkan, PLN saat ini terbebani oleh 5.400 PJU liar yang mengakibatkan kerugian hingga ratusan miliar per tahun. Sedangkan trafo PLN juga akan mengalami kelebihan beban alias overload karena dari
2.000 trafo, ternyata ada sekitar 300 unit sudah mengalami over load. "Yang jelas PLN merupakan satu sistem, yakni meliputi interkoneksi listrik Jawa-Bali, jadi tidak hanya Jember. Tahun ini pertumbuhan kita dibatasi sampai 0,23 persen saja. Kalau PJU liar ditertibkan dan satu lampu nyala dua lampu mati, bisa saja program PJU berjalan," katanya. Ia juga menerangkan jika Pemkab dalam perkembangannya bisa membayar tidak Rp 635 per KWH namun Rp 1.380 per KWH atau tanpa insentif, maka PLN
bisa mengakomodasi program PJU itu. "Dilematisnya, kita masih saja belum dapat keuntungan, tapi hanya mengurangi tingkat kerugian keuangannya saja," ujarnya. (p juliatmoko)
Tabel Proyek PJU di Jember
Nilai : APBD 2007 Rp 85 miliar
Pemasangan : 485,9 kilometer
Meliputi :
1. jalan negara atau provinsi di 1.580 titik, 79 kilometer
2. jalan kabupaten di 5.20 titik, 261 kilometer
3. jalan kecamatan di 2.390 titik, 117 kilometer
4. jalan kota di 528 titik atau 28,87 kilometer.
Jumlah lampu sodium
1. daya 250 watt ada 7.598 buah,
2. sodium 150 watt ada 740 watt
3. sodium 70 watt ada 1.380 buah.
Daya :
1. kondisi daya terpasang PJU ada 4,4 ribu KVA
2. pemakaian daya riil 2,7 ribu KVA
(Sumber : DKLH Pemkab Jember)
Ratusan Warga Ditipu Iming-iming Harta Soeharto
JEMBER -Ratusan warga di Jember ditengarai akan menjadi korban penipuan oleh orang tidak bertanggung jawab. Tak tanggung-tanggung kabar yang dihembuskan dari orang tersebut yakni meminta foto kopi KTP warga dengan iming-iming pembagian harta Soeharto. Seperti yang dialami warga di lingkungan Krajan Timur, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari, puluhan orang telah menyerahkan fotokopi KTP kepada beberapa pengepul sejak dua bulan lalu. "Ada kabar kalau KTP kita bisa difoto kopi, maka pembagian harta pak Soeharto akan diberikan kepada warga yang tiap orangnya akan mendapat Rp 5,5 juta. Tapi untuk foto kopi KTP itu kita dimintai biaya uang sribu rupiah," kata Saleh, warga setempat, kemarin.
Hal yang sama juga dialami Hadi Santoso. Ia menyerahkan KTP-nya untuk difotokopi kepada seseorang bernama Bu Mistia. Menurut mereka, Mistia adalah warga Karangrejo, Kecamatan Sumbersari. Mistia berjanji uangnya turun sekitar bulan April atau Juni. Mistia juga sempat membawa kaset VCD pengajian soal pembagian harta Soeharto tersebut. Sedangkan kepala kampung Lingkungan Krajan Timur, Miskali merasa curiga karena warganya kena penipuan modus baru. "Saya sendiri tidak percaya kalau ada orang yang mau membagikan harta Soeharto. Lha wong Anak saya juga menyerahkan KTP buat difotokopi dan dijanjikan uang Rp 5 juta," Miskali. Kata dia setidaknya ada empat nama pengepul, yakni Pak Wahyun, Pak Ju, Mustia, dan Pak Lem yang bertugas meminta foto kopi KTP kepada warga di Kecaatan Sumbersari dan Kecamatan Kaliwates.
Sementara salah satu tokoh masyarakat Abdul Kadar mencurigai adanya partai politik tertentu di balik pengumpulan foto kopi KTP itu. "Sebentar lagi ada verifikasi faktual partai politik oleh Komisi Pemilihan Umum. Maka dibutuhkan bukti jumlah anggota yang diambilkan dari foto kopi KTP warga, Bisa juga seorang calon independen untuk pemilihan presiden tahun 2009. Namun yang jelas, ini bentuk pemboidohan pada masyarakat miskin," kata Abdul Kadar. (p juliatmoko)
Perut Rohanah Membuncit, Maksum Disumpah Pocong
JEMBER -Hanya diterpa kabar kalau perut Rohanah (40) terkena penyakit aneh dan perutnya terus membuncit, akhirnya Maksum (45) diminta sumpah pocong oleh pamannya sendiri bernama Pandi (55). Ritual di kalangan warga Madura ini menyusul kabar kalau Maksum dituduh sebagai dukun santet atau menyentet Rohanah. Tidak terima dengan kabar yang beredar dimasyarakat, maka Pandi memastikan kalau Rohanah sakit karena disantet Maksum melalui sumpah pocong yang digelar di Masjid Nurul Taqwa di Kelurahan Tegalgede Kecamatan Sumbersari yang lokasinya tidak jauh dari perkampungan mereka tinggal. Sumpah pocong yang dipimpin Kyai Ali Wafa itu praktis memncing perhatian ratusan warga sekitar yang berduyun-duyun datang ke masjid yang masih belum kelar dibangun itu.
Perut Rohanah yang sakit aneh sebelumnya juga sudah dicek oleh dokter, namun tidak ada hasilnya. Mnurut pengakuan Rohanah, ia pernah memimpikan Maksum berkali-kali dan pernah minta air kepada Maksum untuk diminum Rohanah.
"Air itu diminumkan kepada Rohanah. Hasilnya, Rohanah tak juga sembuh. Sebenarnya tidak ada masalah apa-apa setelah itu di antara Pandi dan Maksum. Namun kabarnya Maksum punya ilmu santet," kata Pandi, kemarin. Seperti biasanya, kedua orang yang masih kerabat yakni Maksum dan Pandi dibungkus dengan kain kafan mirip jenasah dan bersumpah di bawah Al quran kalau tidak pernah beritikad jelek. Setelah itu, mereka namoak berdamai, saling berpelukan dan bersalam-salaman. "Saya samasekali tidak terima dengan tuduhan dukun santet. Tapi nanti sumpah pocong yang akan membuktikannya," kata Maksum usai disumpah pocong.
Sedangkan imam sumpah pocong, Kyai Ali Wafa meminta agar Maksum dan Pandi tidak meneruskan pertengkaran menyusul tudingan dukun santet tersebut. "Mestinya kebenaran diserahkan kepada Allah. Sumpah pocong itu tadi nantinya kalau ada barang siapa yang berucap dusta, akan terkena ganjaran yang mengerikan seperti tidak mendapat rezeki seumur hidup," terang Kyai Ali Wafa.
Ia juga mengatakan, sumpah pocong itu sebenarnya untuk mencegah konflik sosial dan sudah diatur dalam hukum agama Islam.
"Dari 300 kali saya memimpin sumpah pocong, ada 9 orang mengalami musibah setelah dilakukannya sumpah pocong. Ada beberapa menderita sakit keras lalu meninggal, ada yang bunuh diri dan ada juga yang dibunuh orang," katanya. Untuk Maksum dan Pandi, hasil sumpah pocong itu masih terus proses dan sekitar beberapa hari akan bisa dilihat bagaimana kondisi kehidupan usai sumpah pocong. (p juliatmoko)
1 komentar:
PLTS PJU ( Penerangan Jalan Umum) merupakan penerapan dari sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS) sangat sangat
Mudah, Murah< dan Cepat jika dilihat dari sisi Pemasangan . Berhubungan dengan Sulitnya Pasokan Listrik PLN karena
terbatasnya Supply Energi Listrik Dari PLN, Maka PLTS PJU adalah salah satu Alternatif Sumber Penerangan Jalan yang perlu di
pertimbangkan. PLTS PJU ini bisa di gunakan dimana saja misalnya : Jalan Provinsi, Jalan Tol, Jembatan Penyeberangan,
Penerangan Jalan di Lingkungan Pabrik, Jalan Utama di Komplek2 Perumahan, Jalan raya umum Kabupaten, Jalan masuk pedesaan
terpencil atau kampung, Penerangan Kawasan Wisata, dll. Kelebihan kelebihan lain dari PLTS PJU adalah :
1. Mudah Dipasang ( tanpa kabel Instalasi Jaringan, Tanpa Meteran, Waktu Pemasangan Cepat )
2. Praktis dan Langsung Menyala.
3. Biaya Perawatan hanya Batere saja ( umur batere 2 - 5 th )
4. Tidak menggunakan Arus AC sehingga tidak akan membahayakan lingkungan ( tidak ada isttilah tersengat Listrik )
5. Biaya pertiang hampir sama dengan rata2 harga pemasangan tiang PJU dari PLN.
6. Tanpa ada biaya beban listrik PLN setiap bulan.
7. Tersedia Dalam daya ( 20 W, 30 W, 40 W, 50W ) Setara dengan Lampu mercury 100 W - 500 W
Informasi tentang PLTS PJU silahkan Hub :
PT. Diarta Lumbung Dunia Management
Jl. Simpang LA. Sucipto Pandanwangi park kav01. Blimbing - Malang
Telp. (0341) 411 456
Fax : (0341) 411 457
Email : dldmmanagement@gmail.com
Website : www.dldm.net atau www.dldm.indonetwork.co.id
Posting Komentar