Lapter Notohadinegoro Siap Operasi, Pendaratan Perdana Mulus
JEMBER - Setelah lama menunggu, masyarakat Jember bakal bisa menikmati penerbangan pesawat komersiil jarak dekat Surabaya-Jember PP. Menjelang kesiapan operasional di Lapangan Terbang Notohadinegoro, sebuah pesawat komersial type LET 410 milik maskapai penerbangan PT Tri MG mendarat perdana dengan mulus. Pendaratan itu bagian dari uji coba lndasan sebelum bandara untuk penerbangan komersial. Pesawat itu dikemudikan pilot Wahyudi Kurniawan dan Co pilot Bambang Ontoseno dan mengangkut 15 orang penumpang dari Bandara Juanda Surabaya. Waktu tempuh hanya sekitar setengah jam dari Surabaya menuju Jember dengan ketinggian 9500 kaki diatas permukaan laut. Ikut didalam rombongan dari Surabaya yakni Wakil kepala Dishub Jatim Jogi Hendryadi dan Sunarsono Kepala Dishub Jember. "Pendaratan sangat mulus dengan pesawat yang didalamnya terasa nyaman. Ini bagian uji coba pendaratan dan landasan pacu lapteruntuk mendukung operasionalisasi lapter," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Jember, kemarin.Pesawat yang digunakan itu memiliki spesifikasi LET 410 yang merupakan salah satu pesawat komersial bertenaga baling baling yang dibuat oleh perusahaan Republik Ceko. Pesawat ini diproduksi di Let Kunovice dan dipakai pertama kali pada tahun 1970. Pesawat berkapasitas tidak lebih 18 orang itu berkecepatan maksimum: 388 km/jan dengan jarak jelajah 1.040 kilometer. Sunarsono menambahkan, pelayanan penerbangan akan dilakukan sebanyak tujuh trip dalam setiap minggunya dengan harga tiket Rp 300 ribu per penumpang. "Awalnya jadwal penerbangan dilaksanakan pada Selasa dan Kamis. Selanjutnya akan dievaluasi prospek pengoperasian penerbangan komersial ini," katanya. Dengan beroperasionalnya lapter yang berlokasi di Desa Wirowongso Kecamatan Ajung itu, penerbangan komersial diharapkan dapat mengurangi waktu tempuh Surabaya Jember melalui perjalanan darat. Jika menggunakan pesawat, waktu tempuh yang diperlukan hanya sekitar 30 menit, sedangkan melalui jalur transportasi darat dibutuhkan sekitar empat hingga lima jam. Operasionalisasi penerbangan komersial melalui Lapter Notohadinegoro Jember ini juga ditargetkan dapat membuka ruang investasi di Jember dan sekitarnya. Sebab para pelaku bisnis seringkali mengaku panjangnya waktu tempuh menghambat rencana pengembangan investasi di Jember dan sekitarnya. "Ini merupakan penerbangan perdana, kalau sudah menguasai medan, penerbangan pasti akan berjalan lebih lancar lagi," kata Pilot Wahyudi.Sedangkan Plt Kepala Dishub Jatim Jogi Hendradi mengatakan, Dishub Jatim memberikan dukungan penuh pengoperasian lapter yang dibangun pada 2005 lalu itu. "Selama taraf uji coba kami menempatkan tujuh orang teknisi untuk membantu kelancaran operasional. Selain itu juga akan melakukan pelatihan bagi petugas Dishub Jember agar mampu menangani operasional Lapter," kata Plt Kepala Dishub Jatim Jogi Hendradi. Tenaga Teknis Dishub Jatim itu nantinya juga akan melakukan evaluasi teknik, terkait kelayakan sarana dan prasarana yang ada di Lapter Notohadinegoro agar siap dalam pelayanan penumpang. "wilayah Provinsi Jatim terdapat beberapa kabupaten yang juga telah membangun Lapter, seperti di Bawean dan Banyuwangi. Namun, secara teknis Lapter Jember dinilai lebih siap beroperasi dibandingkan dengan Lapter di kabupaten lainnya," katanya. Untuk itu, dalam membantu pengoperasian Lapter Notohadinegoro Jember, Pemerintah Provinsi Jatim mengalokasikan anggaran bantuan sebesar Rp 1 miliar. (p juliatmoko)
Spesifikasi Lapter Notohadinegoro :
Luas : 120 hektareTotal Anggaran : Rp 34 miliar terbagi sejumlah tahapanSumber Dana : APBD Jember dan bantuan APBNLandasan Pacu : panjang 1500 meter dan lebar 30 meterShoulder : kiri dan kanan 30 meterAPRON : 150X150 meterTaxi Way : 135x30 meterJenis Pesawat : LET 410 buatan Negara CekoRute : Jember-SurabayaMaskapai : PT Tri MG Diresmikan : 9 Januari 2005.
Pendaratan Perdana Dilaporkan Ke Pusat
JEMBER - Dinas Perhubungan Pemkab Jember terus bergerak cepat demi opersionalnya Lapangan Terbang Notiohadinegoro. Pendaratan perdana pesawat komersiil jenis LET 410 milik maskapai penerbangan PT Tri MG yang berlangsung mulus sehari lalu langusng dibuatkan loporan ke pusat. "Pendaratan perdana itu tetap ada evaluasi dan kita laporkan ke Dirjen Perhubungan Udara," kata Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Jember, kemarin.Dia juga menambahkan, untuk hasil evaluasi pendaratan perdana itu pada intinya Lapter Notohadinegoro sudah untuk dioperasikan. Hanya saja perlu adanya infrastruktur yang perlu ditambahkan antara lain, kelengkapan lampu sinyal di bandara yang berguna sebagai tanda sebelum pesawat mendarat, perbaikan jarak tanda marka serta sistem navigasi."Kita juga menyiapkan tim teknis berjumlah sekitar 7 orang yang saat ini masih kita latih di kantor Dinas Perhubungan. Begitupula dengan sistem reservasi dan pemesanan tiket," katanya. Sebagai awal pemesanan tiket rencananya akan menggunakan dua lokasi yakni Kantor Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) dan langung Lapter Notohadinegoro. Selain di Jember, pemesanan tiket itu nantinya juga dibuka loket di Bandara Internasional Juanda di Surabaya. Dari pantauan, Lapter Notohadinegoro yang terletak sekitar 5 kilometer ke arah selatan dari jantung kota Jember itu masih melakukan perbaikan taxi way. Dua alat berat dan sejumlah pekerja sibuk melakukan pengaspalan dan sejumlah papan nama menandakan kesiapan operasional lapter. Untuk mengenalkan adanya Lapter untuk pesawat komersiil itu, Pemkab Jember juga menggelar even Kejuaraan Nasional Paralayang Open yang digelar di lapangan terbang tersebut tepatnya di Desa Wirowongso Kecamatan Ajung. "Kita sudah koordinasikan dengan bupati agar lapter ini segera di-launching dan beroperasi secara komersiil," ujarnya. Terpisah, PDP Jember juga memberikan dana segar senilai Rp 4,2 miliar. Dana itu diberikan selama tiga bulan selama masa uji coba lapter Notohadinegoro. Berdasarkan nilai kontrak yang disepakati dengan maskapai Tri MG, dana itu diambilkan dari dana cadangan PDP. Nilai kontrak Rp 1,4 miliar per bulan diantaranya meliputi sektor charge atau biaya untuk pesawat saat masuk bandara dan ticketing."Kita hanya mengelola tiga bulan dan membantu pemesanan tiket. Setelah itu diserahkan kembali evaluasi untung atau ruginya kepada Pemkab dan sistem manajemen kita bergerak," kata Kepala PDP Jember Syafril Jaya. Meski memberikan dana segar yang nilainya tidak sedikit, namun PDP Jember tetap memposisikan Dinas Perhubungan Pemkab Jember sebagai sektor utama pengelolaan lapter. "Yang jelas dana cadangan itu aman dalam empat bulan ke depan dan tidak mengganggu likuiditas PDP," ujarnya.Dia juga menerangkan alasan kontrak dengan maskapai memang tidak dianggarkan dalam APBD. Namun karena PDP merupakan salah satu badan usaha milik daerah yang tersehat, maka pengalokasian anggaran untuk kepentingan lapter tetap diberikan. (p juliatmoko)
JPU Mentahkan Pledoi "Surat Cinta" Mamak
JEMBER- Terdakwa Ketua dan Wakil DPRD Jember Madini Farouq dan Machmud Sardjujono tidak bisa bernafas lega dulu. Pasalnya dalam sidang lanjutan dengan agenda pembacaan replik atas pledoi "surat cinta" dimentahkan seluruhnya oleh tim jaksa penuntut umum (JPU). "Tanggapan jaksa terhadap pledoi saya kira sama dengan materi dakwaan. Semua pembelaan terdakwa kita mentahkan," kata salah serorang anggota JPU Awaluddin, kemarin.Menurut dia, berkas replik setebal 85 halaman itu telah yakin secara hukum apa yang dilakukan Madini alias Gus Mamak dan Machmud Sardjujono telah melanggar hukum. "Dana operasional pimpinan sebesar Rp 706 juta dan sebagian juga dicairkan sebesar Rp 134 juta untuk kepentingan fraksi dan tiga pimpinan dewan sebesar Rp 571 juta terbukti secara hukum dalam penggunaannya tidak bisa dipertanggungjawabkan," katanya. Sedangkan 18 item kegiatan dengan dana Rp 227 juta yang diberikan untuk pihak ketiga yang sempat diungkapkan dalam pledoi tidakmelanggar huku, olej JPU juga dimentahkan. "Penggunaan dana itu bertentangan dengan peraturan, karena tidak terkait dengan fungsi dan tugas pimpinan DPRD. Seharusnya pimpinan dewan menggunakan yang digunakan uang pribadi dan tidak boleh mengambil dari dana operasional dewan," terangnya.Sebelumnya, Gus Mamak oleh jaksa dituntut tiga tahun penjara, sedangkan Machmud Sardjujono dituntut dua setengah tahun penjara. Jaksa menjatuhkan tuntutan dengan mendasarkan pada UU Tindak Pidana Korupsi Nomor 20 Tahun 2001 pasal 2 dan 3, serta pasal 55 ayat 1 dan pasal 64 ayat 1 KUHP. Menanggapi replik JPU, Gus Mamak Madini Farouq menanggapi dengan tersenyum kecut dan mengomentari keras yang menggangap jaksa kurang menguasai materi. "Replik jaksa itu ngawur. Saya tertawa mendengarkan replik. Saya tidak marah hanya ngguyu," cetus Gus Mamak usai sidang. Dia juga menambahkan, jaksa salah dalam memahami Peraturan Pemerintah nomor 105 tahun 2000 soal anggaran mendahului PAK. Jaksa juga dituding tidak cermat memakai Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan DPRD. Sebab kata dia, PP itu efektif tahun 2005 karena harus ada perda. "Smentara kita lebih mendahulukan pembahasan APBD karena itu yang dibutuhkan masyarakat Jember," katanya. Sedangkan pengacara dua terdakwa, M Kholili saat diberikan kesempatan oleh majelis hakim langsung mengajukan upaya hukum. "Kita tidak puas dengan replik JPU, kita mengajukan duplik," kata M Kholili dan Yani Takarijanto. Dia juga bersikukuh yakin apa yang dilakukan kedua kliennya tidak menyalahi aturan hukum. Sebab kata dia, dalam penggunaan dana operasional dewan dan dana bantuan hukum sudah ada payung hukum berupa peraturan daerah yang mengacu pada surat edaran menteri dalam negeri. "Dana operasional pimpinan dewan sebagai pelaksana pencairan uang adalah Sekretariat DPRD Jember dan dana bantuan hukum adalah Kepala Bagian Hukum Pemkab Jember Mudjoko. Terdakwa Madini Farouq dan Machmud Sardjujono hanya bersifat pasif," katanya. (p juliatmoko)
Penipuan Lewat Minyak Wangi Diringkus
JEMBER - Kelakuan warga Kelurahan Tukang Kayu Kabupaten Banyuwangi ini memang membahayakan. Beruntung dua tersangka yakni Eko dan Kasiman pelaku aksi penipuan berhasl diamankan polisi. Modus yang dia gunakan dengan cara mengiming – imingi korban agar mau membeli minyak wangi seharga Rp 7 juta. Menurut kedua tersangka, minyak wangi itu bisa digunakan untuk mengangkat benda–benda di perut bumi termasuk tambang emas dan tambang minyak. Mereka mengaku hanya disuruh oleh seseorang yang berasal dari Solo. Namun setelah mendapat hasil Rp 70 juta dari puluhan pembeli, keduanya terlena karena terus melakukan aksinya. Hingga mengajak M Nur Shodikin salah seorang guru ngaji di Jl Basuki Rahmat Tegalbesar Jember untuk dirayu lewat pembelian minyak wangi. Harganya minyak wangi itu 7 juta sebotol kecil. Minyak wangi buatan orang Solo ini dipromosikan sebagai minyak asal negeri seribu satu malam Irak dan dikabarkan bertuah. "Sebotol harganya Rp 7 juta. Saya tidak tahu menahu soal minyak wangi ini bertuah atau tidak, saya hanya disuruh seseorang di Solo untuk menjualkan barangnya. Terbukti atau tidaknya, tidak mengerti," kata Eko dan Kasiman saat dimintai keterangan oleh polisi, kemarin. Saat diringkus polisi, keduanya mengaku menyesal seumur hidup dan mengaku kapok berbisnis itu lagi.Sedangkan KBO Reskrim Polres Jember Ipda Wahyu Sulistyo mengatakan, kedua orang asal Banyuwangi itu dijemput dari rumahnya. Sedang Nur Sodikin, dijemput di Jember saja. "Ketiganya lantas dikroscekkan keterangannya dan mengaku. Korban pelapor dalam kasus ini adalah berinisial AT salah seorang pengusaha asal Kaliwates Jember. Dia malu dipublikasikan, kerugian korban sekitar Rp 70 juta," kata Ipda Wahyu Sulistio. (p juliatmoko)
Puluhan Atlit Paralayang Turut Ramaikan BBJ
JEMBER- Bulan Berkunjung ke Jember dipastikan bakal yang digelar Agustus 2008 mendatang juga diramaikan even paralayang. Salah satunya lomba taralayang Tingkat Nasional dengan memperebutkan Piala Bupati Jember. "Dengan menghadirkan beberapa peserta dari Manca Negara seperti Malaysia, Brunei, Korea, Thailand dan Australia akan hadir," ungkap Ketua Panitia Bambang Santoso usai rapat di kantor BPC gabungan pengusaha kontruksi (GAPENSI) Jember.Bagi penggemar paralayang nasional nama Ketua Panitia yang juga putra daerah (Kaliwates-red) tidak asing lagi. Apalagi uniknya lagi Bambang dalam kepanitiannya akan dibantu oleh artis yang memiliki hobi paralayang. "Bucek Depp yang akan membantu kita selaku wakil ketua dalam kepanitian menyelenggarakan event itu yang pertama kali di Indonesia. Karena di Jember tidak memiliki kawasan bukit maka yang bisa digunakan untuk pijakan saat take off sehingga event paralayang itu akan kita gunakan towing atau Penarik," ujarnya. Even ini bakal digelar pada tanggal 16 sampai 18 Agustus 2008 mulai pukul 09.00 WIB sampai selesai di Desa Wirowongso – Kecamatan Ajung, tepatnya di lapangan terbang (lapter) Notohadinegoro. Diharapkan dengan event itu nantinya menurut panitia selain ingin meramaikan event BBJ di Jember dan menarik wisata diwilayah Jember. Selain itu juga dapat bermanfaat untuk mencari minat dan bakat serta mencari bibit baru yang secara khusus di Jember bsia jadi olah raga itu baru dikenal disini. Atlet nasional yang pernah melalang buana di Swis, Itali, Jerman, Belanda, Malaysia ini menargetkan dalam event itu panitia telah mengundang 70 peserta agar bisa ikut. Disamping itu juga diharapkan agar peserta yang daftar seperti pengalamannya lomba yang sama di Bali beberapa waktu lalu. "Kita undang klub paralayang dibawah naungan FASI, sehingga target 70 akan dapat terpenuhi jumlah yang kita inginkan dan bahkan peserta yang datang bakal lebih dari itu," imbuhnya.Bagi atelet PON Jatim dan Atlet Nasional yang pernah mengenyam pendidikan di STM Jember tahun 1974, diakui pemikiran menyelenggaran event ini sebenarnya datang saat BBJ tahun yang lalu. Sedangkan Sekretaris Panitia Lomba Paralayang Jember Drs M Satib ST yang juga Ketua BPC Gapensi Jember mengatakan, Jember yang dikenal sebagai kota tembakau juga bakal dikenal sebagai kabupaten yang memiliki segudang even berskala nasional dan internasional. "Alasannya, jika Kabupaten Jember sudah dikenal sebagai Kabupaten yang mampu menyelenggarakan even nasional dan internasional, bukan hanya perekonomian petani tembakau saja yang bakal terdongkrak. Tetapi sektor perekonomian dan dunia usaha lain bakal mengikutinya," ujar Drs M Satib ST. Dia juga menambahkan, sudah dapat dipastikan bagi tamu-tamu ataupun atlet yang datang ke Kabupaten Jember tak hanya akan menyaksikan atau mengikuti kerjurnas para layang, tetapi lebih dari itu mereka akan mencari informasi tentang apa saja yang ada di Jember."Even para layang BBJ 2008 ini, Bupati Jember Ir MZA Djalal mempercayai Kadis PU Ir Djuwarto sebagai penanggungjawab pelaksanaan dan mempercayakan kepanitian kepada satu-satunya atlet para layang Jember yakni mas Bambang," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar