Selasa, 10 Februari 2009


Eks Bangunan Belanda Makan Korban
Puluhan Siswa SMKN 4 Kesurupan
Wartawan Sempat Diusir Meliput


JEMBER - Puluhan siswa SMKN 4 Jember mengalami kerasukan roh halus alias kesurupan. Sehari sebelumnya kesurupan sudah terjadi namun dengan jumlah korban yang tidak sampai 10 siswa dan pihak sekolah cenderung menutup-nutupi. Kesurupan di sekolah bekas bangunan zaman Belanda itu terjadi ketika menjelang jam pelajaran dimulai. Kesurupan itu tidak hanya dialami siswa perempuan namun juga laki-laki. Staf sekolah termasuk guru dan siswa tampak panik dan ketakutan ketika mencoba menenangkan atau menyadarkan korban kesurupan. Salah seorang siswa SMKN 4, Ana mengatakan, kejadian kesurupan itu memang bukan yang pertama kali terjadi. "Biasanya siswa yang kesurupan hanya satu atau dua orang saja. Baru beberapa hari ini jumlah teman yang kesurupan cukup banyak dan sekarang merupakan yang terbanyak," kata Ana, kemarin.Korban kesurupan itu sebagian disadarkan di ruang staf guru, kelas serta ada yang dibiarkan sadar dengan sendirinya namun tetap dikawal para guru. Akibat kesurupan ini maka proses belajar mengajar dihentikan siang hari sekitar pukul 10.30. Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMKN 4 Jember Arifin Suyono mengatakan, awalnya seorang siswa kelas III bernama Ganesti saja yang mengalami kerusupan. Dengan tidak sadar dia keluar ruangan, menari-nari sambil mengenakan selendang warna biru muda di halaman sekolah. "Dari seorang siswa yang kesurupan akhirnya merembet ke teman-teman yang lain, jadi beberapa ruangan kelas terpaksa ada yang kami tutup, agar tidak menganggu belajar siswa yang lain," kata Arifin Suyono. Dia juga mengatakn, siswa dan guru kewalahan untuk menyadarkan korban karena jumlah siswa yang kesurupan terus bertambah banyak"Kita masih belum tahu betul apa penyebab kesurupan itu, sebab hanya dengan teriakan siswa kesurupan saja bisa menjalar ke teman lainnya," ujarnya. Dalam proses menyadarkan puluhan siswa itu, sekitar 10 aparat polisi juga datang untuk menggotong para korban kerurupan. Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Jember Achmad Sudiyono langsung meminta SMKN 4 agar melakukan doa bersama untuk mencegah kerusupan. "Kita minta agar bersok (hari ini) digelar istigosah akbar di sekolah itu. Kita juga akan mendatangkan orang yang ahli untuk mencegah agar tidak ada kesurupan lagi," kata Achmad Sudiyono. Menurut dia, berdasarkan pengalaman sekolah yang terjadi kesurupan biasanya di lokasi itu terdapat makhluk gaib yang mengganggu. "Pokoknya siswa dan guru harus wajib membaca Al Quran, dan jangan ada yang takut sebab biasanya roh halus hanya bisa masuk pada badan yang lemah," ujarnya.
Wartawan JTV Diusir
Ketika awal kesurupan terjadi, seorang wartawan telvisi dari JTV sempat mendapatkan perlakuan tidak hormat dari siswa dan staf guru di sekolah tersebut. Padahal wartawan bernama Hamka Agung itu berniat untuk melakukan peliputan saat para siswa mengalami kesurupan. "Saya sempat diancam mau dibunuh dan layar kamera saya rusak karena ditampar keras oleh siswa dan Satpam disana," kata Hamka Agung. Dia menyesalkan adanya peristiwa pengusiran hingga keluar gerbang sekolah tersebut. Sempat adu mulut antara wartawan dan siswa serta Satpam untuk bisa melakukan peliputan. Atas kejadian itu, pihak SMKN 4 masih tutup mulut dan tidak terbuka untuk memberikan penjelasan. (p juliatmoko)

Tidak ada komentar:

M Y P E O P L E

V i s i t o r

counter