Jumat, 27 Februari 2009


"Ponari" (Sweat) Baru Muncul di Jember ! ! !

JEMBER - Fenomena praktek pengobatan dengan batu Ponari asal Jombang terus bermunculan. Kali ini dari Jember Jawa Timur, salah seorang warga mengaku bisa menyembuhkan segala macam penyakit lewat sebuah batu ajaib. Si pemilik itu adalah Ali Kasim (39) warga Kelurahan Tegal Boto Lor Kecamatan Sumbersari yang bermata pencaharian sebagai tukang rongsokan. "Saya mendapat batu ini dari seorang pengemis bukan dari petir sekitar 3 tahun lalu. Pertama saya coba celupkan seperti batu Ponari, pada isteri saya yang sakit kesemutan kaki dan anak saya yang terkena penyakit sering kaget. Hasilnya alhamdulilah kini sudah sembuh," tutur Ali Kasim yang juga mantan pegawai honorer Pemkab Jember selama 19 tahun ini, Jumat (27/2). Batu itu sendiri berwarna abu-abu agak hitam berukuran panjang sekitar 5 centimeter dan lebar 2 centimeter. Belum jelas jenis batu apa yang dimilikinya, tapi Ali sempat meminta batu dari seorang pengemis itu dengan air minum dan uang Rp 26 ribu. Namun pada salah satu bagian depan batu itu ada semacam bekas telapak kaki selebar jari jempol orang dewasa. "Praktek pengobatan saya lakukan di masjid dan baru dilakukan sekali," katanya. Setidaknya pada pengobatan awal ada sekitar 10 pasien dan dikenai tarif seikhlasnya untuk membangun masjid. Warga masih terus berdatangan untuk minta pengobatan dan akhirnya membuka Ali berpraktek tiap usai Maghrib di Masjid Al Muchidin hingga pukul 20.00 malam. Pengobatan di masjid itu dia pilih untuk menghindari rasa syirik. "Saya sudah bilang pengobatan ini pada pengurus RW dan imam masjid. Ya, supaya pengobatan dengan batu ini bisa mendapatkan doa dan kesembuhan dari Allah," ujarnya. Dengan batu itu, Ali juga menuturkan kalau usaha barang rongsokan dekat Kampus Universitas Jember itu yang ditekuni baru 3 tahun itu juga berjalan lancar. "Baru saja saya dapat rezeki, membeli barang murah dan saya jual lagi harga berkali-kali lipat," katanya. Sedangkan Ketua RW 2 RT 2, Tori dan imam masjid Arifin mengatakan, kalau adanya praktik pengobatan Ali itu sudah disampaikan kepada dirinya. "Kata perangkat RT/RW dan pak Arifin tidak masalah. Yang penting tidak meresahkan masyarakat dan perbuatan syirik," ujar Tori seperti ditirukan Ali. (p juliatmoko)



SBY Grilya Dukungan Lewat Teleconference Ribuan Jamaah Manakib

JEMBER - Semenjak mendeklarasikan diri sebagai calon presiden, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) makin gencar saja berkomunikasi dengan calon pemilihnya. Namun komunikasi itu tidak harus keluar dari istana kepresidenan dan terjun langsung ke kantung-kantung massa. Namun dia melakukan teleconference dengan ribuan orang jamaah Manakib dengan di Ponpes Al Qodiri Jember yang diasuh oleh KH Ahmad Muzakki Syah. Komunikasi yang dilakukan pada Kamis (26/2) malam sekitar pukul 20.00 WIB itu juga menggunakan peralatan televisi dan didengarkan serta diperlihatkan langsung dihadapan ribuan jamaah. Tidak lama teleconference iu dilakukan, hanya sekitar 25 menit. SBY saat itu didampingi enam orang menteri kabinet Indonesia Bersatu. Mereka yakni Mensetneg Hatta Rajasa, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menkes Siti Fadillah Supari, Menteri Sekab Sudi Silalahi, Menhub Jusman Syafii Jamal, Menristek Kusmanyanto Kadiman. Sedangkan di Ponpes Al Qodiri dihadiri langsung Menkoinfo M Nuh usai memberikan meresmikan gedung teknologi informasi dan komunikasi di Politeknik Negeri Jember.KH Ahmad Muzakki Syah mengatakan, pengajian dan kirim doa itu dihadiri tidak hanya dari Jember saja. "Santri disini berasal dari seulurh Indonesia, ada dari Banjarmasin, Mataram, Lombok, Bali, Jakarta dan lainnya," kata KH Ahmad Muzakki Syah. Menurut dia, SBY merupakan santrinya berikut 7 menteri saat ini. "Sebelum menjadi presiden, pak SBY memang sudah sering kesini untuk silaturahmi," katanya. Sedangkan SBY dalam ceramah singkatnya juga memperkenalkan para menterinya yang sekama ini membantu pembangunan Indonesia. "Saya senang dan teringat saat berkunjung ke Pesantren Al Qodiri, saya tidak bersama saudara-saudara namun hati saya ada disana. Kita berharap akan membuat ketentraman bangsa dan selalu mengahdapi ujian dan bersikap tegar dan berikhtiar, setelah berikhtiar kita serahkan semuanya pada Allah SAW dan kita marilah bersyukur," kata Susilo Bambang Yudhoyono.SBY juga menekankan pada jamaah agar tidak takut menghadapi pemilu. Pemilu menurutnya bukan sesuatu yang menyeramkan dan menakutkan. Dia juga mengajak rakyat agar memilih pemimpin yang dipercaya dan memilih anggota legislatif dan parpol yang bisa dipercaya. "Pemilu bukan hal yang menyeramkan, marilah kita memilih calon presiden yang baik, calon legislatif yang baik. Jangan terjadi permusuhan diantara kita, kita bersaudara jangan perbedaan parpol dan perbedaan yang lain lantas tidak rukun satu sama lain," ujarnya. (p juliatmoko)
BKS SD Jiplakan Dilaporkan ke Ikapi, Ahmad S Terbirit-birit...

JEMBER - Kasus penjiplakan Buku Kerja Siswa Sekolah Dasar (BKS SD) terus menggelinding. Terbaru, Asosiasi Penerbit, Pedagang, dan Pengusaha Kecil (AP3K) Jember bakal segera melaporkan kasus itu ke Ikatan Penebit Indonesia (Ikapi) pusat. Ketua AP3K Jember E Raharjo mengatakan, temuan BKS SD yang dijiplak itu makin hair makin bertambah saja jumlahnya. Bahkan selain seluruh mata pelajaran yang dijiplak, ternyata juga diduga seluruh tingkatan kelas dari kelas 1 sampai kelas 6. "Kita sudah koordinasi dengan Ikapi dan secepatnya mengadukan kasus ini ke Ikapi. Sebab selain merugikan penerbit, BNKS jiplakan ini juga merugikan seluruh siswa SD," kata E Raharjo, kemarin. Terkait penelusuran BKS jiplakan itu, AP3K Jember masih terus melakukan pencairan sampai ke BKS yang sudah tidak terpakai. "Itu untuk mencari awalnya BKS jiplakan ini sebenarnya dari mana," katanya. Soal penerbit asal Surabaya yang merasa dirugikan dalam kasus ini, kata dia masih belum ada konfirmasi. Namun kabarnya pejabat Dinas Pendidikan Jember sudah menemui penerbit di Surabaya namun belum ada hasilnya. Terpisah, Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi Jember Agus Slameto mengatakan, dalam kasus itu Inspektorat Jember sudah turun tangan untuk memeriksanya. "Sudah ada beberapa orang yang terkait BKS itu dipanggil Inspektorat. Kita tunggu saja hasilnya," kata Agus Slameto. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pemanggilan itu ditujukan pada Kepala Bidang TK/SD Jumari, serta tim penyusun lainnya seperti Gunayat Sunaryo termasuk Kepala Dinas Pendidikan Achmad Sudiyono. Namun demikian, Jumari dan Achmad Sudiyono tidak mengakui kalau sudah dipanggil untuk memberikan klarifikasi BKS jiplakan pada Insektorat Jember. Achmad Sudiyono saat dikonfirmasi soal itu, mengaku dirinya masih di Jakarta. Namun kabar yang beredar, dia juga dipanggil oleh Bupati Jember MZA Djalal di Pendopo Bupati. Sedangkan Jumari mengaku dirinya masih berada di Balung dalm perjalanan melayat ibunya yang meninggal dunia. "Apa hubungannya dengan Inspektorat, kita dalam proses untuk menyelesaikan persoalan ini. Penyusun sudah kita klarifikasi dan sebagian sudah ke penerbit di Surabaya," kata Jumari. Sedangkan Kepala Inspektorat Jember Abdul Muis Baliya saat dikonfirmasi mengaku justru masih belum melakukan langkah apapun apalagi memanggil pejabat Dinas Pendidikan terkait BKS jiplakan. "Kita belum panggil kok, tapi kalau ada yang akan ada tindakan dan sanksi. Mestinya penerbit yang menjadi korban segera lapor ke polisi, sebab sekarang yang menjadi korban kok masih diam saja," kata Abdul Muis Baliya. (p juliatmoko)
APBD Setengah Miliar Merugi

JEMBER- Pemeriksaan penyimpangan APBD di Jember tidak hanya dilakukan Tim Kejaksaan Agung, namun Inspektorat Badan Pengawas Jember juga turun tangan. Hasilnya, Pemkab Jember menanggung kerugian Rp 523 juta pada tahun 2008. Kepala Badan Pengawasan Abdul Muis Baliya mengatakan, kerugian APBD itu berdasarkan pada 1.358 temuan pada program kerja pemeriksaan tahunan (PKPT) dan non PKPT. "Temuan itu di luar Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pekerjaan Umum Binamarga, jumlahnya kerugian itu mencapai Rp 523.264.487," kata Abdul Muis Baliya, kemarin. Ia menambahkan, untuk temuan yang sudah ditindaklanjuti sebesar Rp 86.709.403.500 dan Sisanya Rp 436.555.083. "Selama tahun 2008, temuan terbanyak pada aspek keuangan yakni 608 temuan. Selanjutnya pada sisi sumber daya manusia dengan 351 temuan, aspek organisasi 152 temuan, aspek sarana prasarana 152 temuan dan aspek fisik 95 temuan," ujarnya. Untuk jumlah kasus melalui posko pengaduan di kantor tersebut mencapai 135 kasus. Kasus itu meliputi 115 kasus bidang pemerintahan dan aparatur, 17 kasus bidang pembangunan dan tiga kasus bidang keuangan dan kekayaan. Pada bidang pembangunan terdapat satu kasus penyalahgunaan dana bantuan operasional sekolah, 4 kasus penyalahgunaan dana bantuan langsung tunai, dua kasus jaringan pengaman sosial, 2 kasus penyimpangan bantuan banjir atau irigasi, 1 kasus penyalahgunaan dana rumah tidak layak huni, 3 kasus proses lelang, dan 4 kasus lain-lain. Sedangkan bidang keuangan dan kekayaan, ditemukan satu kasus penyalagunaan wewenang keuangan, dan dua kasus kehilangan aset. Ketua Forum Komunikasi Anak Bangsa (FKAB) Jember Suharyono mengatakan, dengan kerugian itu mestinya Inspektorat Badan Pengawas Jember mampu menindaklanjuti sampai proses hukum. "Kalau tidak, ya percuma dan penyimpangan bisa terulang terus sebab tidak ada efek jera," kata Suharyono. (p juliatmoko)

Tidak ada komentar:

M Y P E O P L E

V i s i t o r

counter